Mulai Pekan Depan, Kota Bandung Gelar Pasar Murah di 30 Kecamatan

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menggelar pasar murah di 30 kecamatan terhitung Selasa 20 September 2022. Kegiatan itu, bakal berlangsung selama lima minggu.

Mulai Pekan Depan, Kota Bandung Gelar Pasar Murah di 30 Kecamatan
Kadisdagin Kota Bandung Elly Wasliah
INILAHKORAN, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menggelar pasar murah di 30 kecamatan terhitung Selasa 20 September 2022. Kegiatan itu, bakal berlangsung selama lima minggu. 
"Rencananya minggu depan kita akan melaksanakan pasar murah. Harinya setiap Selasa, Rabu dan Kamis yang dilaksanakan di kecamatan," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah, Selasa 13 September 2022.
Menurut Elly Wasliah, pasar murah akan menjual sejumlah kebutuhan pokok. Diantaranya menjual beras, minyak goreng, terigu, gula, gas elpiji, telur dan komoditas pangan lainnya. 
"Kita berharap untuk sementara ini, kita berharap tidak terlalu signifikan imbasnya dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM) ini. Kita juga akan melakukan sosialisasi kepada paguyuban lurah dan camat terkait pelaksanaan pasar murah nanti," ucapnya. 
Elly mengungkapkan, hal paling terdampak dari kenaikan BBM adalah harga ikan laut. Harga ikan laut mengalami kenaikan sebesar Rp 5 ribu dari semula Rp 21 ribu. Untuk komoditas lainnya, masih normal. 
"Harga ikan laut yang sangat terasa kenaikannya dari Rp 21 ribu menjadi Rp 26 ribu. Mungkin karena dari nelayannya karena BBM Solar naik. Ikan ini kita dapat dari dari daerah Barang Jawa Tengah, dan dari kawasan Pangandaran Jawa Barat," ujar dia. 
Meski terhitung masih tinggi, sejumlah komoditas lain di pasar tradisional Kota Bandung cenderung mengalami penurunan. Halnya harga telur ayam, dari semula Rp 32 hingga 33 ribu, kini menjadi Rp 30 ribu. 
"Bahkan ada yang menjual Rp 28 ribu untuk telur ayam. Untuk lainnya seperti cabai rawit, relatif belum ke harga normal. Masih di Rp 60 ribu dari harga normalnya Rp 34 ribu. Untuk beras premium dan medium memang masih tinggi sejak harga BBM naik," jelasnya. 
Elly menambahkan, konsumsi daging sapi atau ayam mengalami penurunan imbas kenaikan harga BBM. Pihaknya menduga, konsumen lebih memilih komoditas dengan harga yang tidak terlalu mahal. 
"Belum terlihat sejauh ini inflasi, karena justru harga pangan cenderung turun, seperti telur, cabai juga sudah menunjukkan penurunan dari harga sebelumnya.  Bawang juga bawang merah bawang putih turun, dibandingkan pekan-pekan sebelumnya," tandas dia. *** (yogo triastopo) 


Editor : Ahmad Sayuti