Pemkot Balikpapan Pertimbangkan Asrama Haji Batakan Jadi RS Darurat

Pemkot Balikpapan kembali mempertimbangkan ide menjadikan Asrama Haji Batakan sebagai rumah sakit darurat untuk merawat pasien Covid-19.

Pemkot Balikpapan Pertimbangkan Asrama Haji Batakan Jadi RS Darurat
Ilustrasi (antara)

INILAH, Balikpapan - Pemkot Balikpapan kembali mempertimbangkan ide menjadikan Asrama Haji Batakan sebagai rumah sakit darurat untuk merawat pasien Covid-19 untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif.

“Kami sedang bahas itu. Sedang dipertimbangkan apakah cukup menambah tempat tidur saja di rumah-rumah sakit yang selama ini sudah jadi rujukan atau menambah fasilitas kesehatan di Asrama Haji dan menjadikannya rumah sakit darurat,” kata Wali Kota Rizal Effendi, Jumat.

Selama masa wabah Covid-19 ini, Asrama Haji sebenarnya sudah menjadi tempat perawatan Covid-19, yaitu sebagai tempat isolasi bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau pun Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Baca Juga : KPK Periksa Edhy Prabowo untuk Sita Tas dan Baju Bermerek

Menurut Kepala Seksi Pelayanan Asrama Haji Batakan Muchtar beberapa waktu yang lalu dalam hal perawatan ODP dan PDP, ada 4 Asrama yang siap digunakan yakni Quba, Khandaq, Mad Hujja, Raudah dan Zam-zam. Dalam 1 kamar terdapat 2 hingga 6 tempat tidur.

Menurut Muchtar, jumlah kamar seluruhnya sebanyak 855. Untuk kontak erat dan suspek saat itu disiapkan 226 kamar dimana satu kamar terdapat 2 hingga 6 tempat tidur.

“Jadi siap digunakan. Kami juga menyiagakan dua poliklinik untuk pelayanan kesehatan jika memang dibutuhkan,” kata Muchtar.

Baca Juga : China Dukung Indonesia Jadi Pusat Produksi Vaksin Regional

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Balikpapan dr Andi Sri Juliarty bahwa jumlah tempat tidur untuk perawatan ataupun isolasi pasien Covid-19 di 8 rumah sakit rujukan di Balikpapan kini tersisa 42.

Halaman :


Editor : suroprapanca