Pemkot Bandung Klaim Sebagian Perajin Tahu dan Tempe Tetap Produksi

Perajin tahu dan tempe yang tergabung di koperasi produsen tempe tahu (Kopti) dipastikan tetap berproduksi menyikapi perajin lainnya yang memilih mogok produksi 29-31 Oktober besok. 

Pemkot Bandung Klaim Sebagian Perajin Tahu dan Tempe Tetap Produksi
Perajin tahu dan tempe yang tergabung di koperasi produsen tempe tahu (Kopti) dipastikan tetap berproduksi menyikapi perajin lainnya yang memilih mogok produksi 29-31 Oktober besok. /Yogo Triastopo
INILAHKORAN, Bandung - Perajin tahu dan tempe yang tergabung di koperasi produsen tempe tahu (Kopti) dipastikan tetap berproduksi menyikapi perajin lainnya yang memilih mogok produksi 29-31 Oktober besok. 
"Kita menerima informasi, bahwa Kopti tetap berproduksi. Jadi tidak ikut mogok," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah, Jumat 28 Oktober 2022.
Menurut Elly Wasliah, surat yang dibuat Kopti. Ditujukan kepada perajin tahu tempe yang tergabung di organisasi tersebut. Total kurang lebih terdapat 576 perajin tahu dan tempe yang tergabung di Kopti Bandung. 
"Suratnya ditujukan ke seluruh para pengrajin tahu tempe, karena seluruh anggota pengrajin tahu tempe yang masuk ke Kopti sudah mendapatkan subsidi harga kedelai Rp 1.000 per kilogram," ucapnya. 
Elly menyebut, penyaluran subsidi kedelai dilakukan oleh Bulog. Beberapa waktu lalu pun, perajin tahu tempe sempat akan mogok. Namun berhasil ditunda setelah melakukan dialog. 
"Saya sampaikan, perajin mogok ini kan sudah dapat subsidi dari pusat. Akhirnya kesepakatan pertama itu bahwa Kopti tidak akan mogok, dan alhamdulillah kali ini juga ketua Kopti keluarkan surat resmi," ujar dia. 
Terkait dengan rencana paguyuban perajin tahu dan tempe Jawa Barat yang akan melakukan aksi mogok produksi, menurutnya kewenangan menjawab hal tersebut berada di instansi Disperindag Jabar. 
Namun begitu, pihaknya menyayangkan apabila terdapat perajin yang mogok produksi. Sebab masalah harga kedelai merupakan masalah global dan tergantung kondisi negara penyalur seperti Amerika dan Kanada. 
"Kita lihat, komitmen Kopti dan perajin tahu tempe tetap produksi. Saya sedih kalau harus mogok. Bandung pusat kuliner dan pakai tahu tempe. Pedagang pasar nanti berhenti, jadi banyak dirugikan," tandasnya. *** (yogo triastopo) 


Editor : JakaPermana