Pengedar Uang Asing Palsu di Jabar Diringkus di Banyuwangi

Satreskrim Polresta Banyuwangi, Jawa Timur, membongkar dan menangkap 10 anggota sindikat antarprovinsi diduga pengedar uang asing palsu dengan barang bukti senilai Rp4,5 triliun. Wilayah edarnya termasuk di Jawa Barat.

Pengedar Uang Asing Palsu di Jabar Diringkus di Banyuwangi

INILAH, Banyuwangi - Satreskrim Polresta Banyuwangi, Jawa Timur, membongkar dan menangkap 10 anggota sindikat antarprovinsi diduga pengedar uang asing palsu dengan barang bukti senilai Rp4,5 triliun. Wilayah edarnya termasuk di Jawa Barat.

Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifuddin dalam konferensi pers di Banyuwangi, Senin mengatakan polisi sebelumnya telah membongkar peredaran uang asing palsu di salah satu hotel di Banyuwangi, saat terjadi transaksi jual beli dengan barang bukti lembaran uang palsu yang jika, dimisalkan, uang asli senilai Rp2,8 triliun.

"Pada hari ini, hasil pengembangan polisi kembali mengamankan barang bukti uang asing (diduga) palsu Rp1,7 triliun. Temuan barang bukti uang asing (diduga) palsu Rp1,7 triliun ini berdasarkan hasil pengembangan kasus yang berhasil diungkap sebelumnya," ujarnya.

Baca Juga : IDI Minta Segera Perkuat Sistem Kesehatan Nasional

Kapolresta Banyuwangi merinci, barang bukti uang asing dari hasil pengembangan terkini, yakni 100 lembar pecahan 1 juta euro dan 100 lembar mata uang renmin yinhang atau yuan (China). Pada mata uang euro tersebut tertera masa berlaku dari Tahun 1999 hingga 2000 di 15 negara.

Barang bukti uang asing palsu yang jika, dimisalkan, dengan uang asli Rp1,7 triliun itu merupakan hasil pengembangan dari kasus sebelumnya.

Meskipun diduga kuat uang palsu, polisi masih akan mengecek ke konsulat jenderal negara asing yang mata uang-nya digunakan oleh para sindikat itu, apakah bisa digunakan untuk transaksi atau hanya untuk pajangan.

Baca Juga : Sandiaga Dorong Subsektor Ekonomi Kreatif Dapat Prioritas Vaksinasi

"Kami masih harus mengecek, apakah ini kategori uang yang bisa dibelanjakan atau hanya pajangan, nanti kami akan berkonsultasi kepada Konsulat Jenderal China di Surabaya," ujarnya.

Halaman :


Editor : Zulfirman