Resahkan Masyarakat, Teten Harapkan Pelaku Praktik Bank Emok Diberantas

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta aparat kepolisian bisa meringkus kawanan pelaku praktik bank emok. Pasalnya, salam ini keberadaaannya meresahkan masyarakat teruatama petani tanaman hias. 

Resahkan Masyarakat, Teten Harapkan Pelaku Praktik Bank Emok Diberantas
Foto: Reza Zurifwan

INILAH, Tamansari - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta aparat kepolisian bisa meringkus kawanan pelaku praktik bank emok. Pasalnya, salam ini keberadaaannya meresahkan masyarakat teruatama petani tanaman hias. 

"Ditangkepin aja lah bank emok itu oleh kepolisian karena keberadaannya meresahkan masyarakat," kata Teten saat mengunjungi Paguyuban Petani Tanaman Hias Sukamantri di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Minggu (6/6/2021).

Dia pun mengimbau masyarakat terutama paguyuban petani tanaman hias untuk tidak melirik produk dan layanan bank emok. Para petani diharapkan memilih dan melihat koperasi yang maju seperti di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kota Pekalongan, maupun koperasi yang maju di Negara New Zealand.

Baca Juga : Ketua DPRD Ingin Aksara Sunda jadi Upaya Ungkit Pemulihan Ekonomi

"Koperasi itu tergantung kita, jangan melihat bank emok. Lihat koperasi yang modern dan maju di luar sana yang omsetnya Rp12 triliun. Kita harus jaga langkah yang benar, spirit yang baik dan cita-cita yang besar," ujarnya.

Teten menjelaskan, di Bogor terdapat IPB University dan sejumlah lembag perbankan milik negara yang akan membina Koperasi Paguyuban Petani Tanaman Hias Sukamantri. 

"Dengan bersatunya petani dan terbentuknya koperasi dan juga pembenahan tata niaganya, maka akan menambah nilai tukar hingga terciptalah kesejahteraan petani tanaman hias," sebutnya.  

Baca Juga : Sudah Kesal! Imron Kantongi Nama-nama Pejabat Culas di Kabupaten Cirebon

Sebelumnya, par petani tanaman hias dan Camat Tamansari mengeluhkan banyaknya bang keliling atau yang kerap disebut bang emok. Keberadannya dinilai masyarakat sebagai hama tanaman  hias yang membuat mereka sulit untuk maju.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani