Siasati Tumpukan Sampah, Pemkot Cimahi Keluarkan Kebijakan Ini

Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi terkendalanya pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terjadi sejak sepekan ini dinilai jadi persoalan klasik yang kerap terjadi.

Siasati Tumpukan Sampah, Pemkot Cimahi Keluarkan Kebijakan Ini
Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi terkendalanya pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terjadi sejak sepekan ini dinilai jadi persoalan klasik yang kerap terjadi./Agus Satia negara
INILAHKORAN, Cimahi - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi terkendalanya pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terjadi sejak sepekan ini dinilai jadi persoalan klasik yang kerap terjadi.
Kendati demikian, dibalik masalah klasik tersebut, TPAS Sarimukti memiliki persoalan lain, yakni volume sampah yang kian meningkat.
Pasalnya, berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, pada tahun 2022 volume sampah yang ada di TPA Sarimukti mencapai 8.419.981 ton.
"Sadar dengan TPAS Sarimukti yang sudah kelebihan kapasitas, Pemkot Cimahi pun mengeluarkan kebijakan pemilihan sampah," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan, Senin 16 Januari 2022.
Ia menjelaskan, kebijakan pemilahan sampah tersebut berlaku dari lingkungan rumah tangga agar produksi sampah yang akan diangkut ke TPAS Sarimukti bisa dikurangi.
"Jadi, sebelum diangkut ke TPAS Sarimukti sampah sudah berkurang, karena sampah organiknya sudah dipilah dan dimanfaatkan agar bisa didaur ulang," jelasnya.
Ia mengaku, produksi sampah dari masyarakat di Kota Cimahi juga terhitung sangat tinggi. Sebab, dalam sehari sampah yang dihasilkan dan diangkut ke TPAS Sarimukti bisa mencapai 270 ton.
"Meski capai ratusan, tapi berdasarkan penelitian sampah residunya hanya 15 persen. Sedangkan sisanya bisa didaur ulang," ujarnya.
"Hal ini tentu harus digalakkan dan dilaksanakan masyarakat. Sehingga, sampah yang terbuang ke TPAS Sarimukti hanya residunya saja," sambungnya.
Tak hanya itu, lanjut dia, pihaknya saat ini tengah memikirkan cara mengkonversi sampah yang dipilah oleh masyarakat agar memiliki nilai ekonomi.
"Jadi, selain memilah sampah, sirkulan ekonominya pun harus berjalan. Kita punya bank sampah Smici, tapi belum bisa menampung jumlahnya," ujarnya.
Meski begitu, sebut dia, program pemilahan sampah tersebut harus digulirkan terlebih dahulu guna membiasakan masyarakat memilah sampah berdasarkan kategorinya.
"Aturannya sudah dibuat dan ditandatangani. Nantinya, pelaksanaannya bakal diawasi para pejabat Pemkot Cimahi," ujarnya.
"Kemudian, mereka bakal berkeliling melakukan pengecekan pemilahan sampah di setiap lingkungan masyarakat," pungkasnya.*** (agus satia negara)


Editor : JakaPermana