Pusat Pemerintahan Baru Kota Bogor, Bima Arya Titip Dua Proyek Ini

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menitipkan agar kampung tematik di Bogor Timur dan proyek Jalan Regional Ring Road (R3) tetap berjalan untuk menunjang Kecamatan Bogor Timur sebagai pusat pemerintahan Kota Bogor yang baru.

Pusat Pemerintahan Baru Kota Bogor, Bima Arya Titip Dua Proyek Ini
Bima Arya menghadiri Musyarawah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan tahun 2024 di Kopi By Sarah, Kelurahan Katulampa pada Senin (16/1/2023) siang./Rizki Mauludi
INILAHKORAN, Bogor-Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menitipkan agar kampung tematik di Bogor Timur dan proyek Jalan Regional Ring Road (R3) tetap berjalan untuk menunjang Kecamatan Bogor Timur sebagai pusat pemerintahan Kota Bogor yang baru.
Hal itu disampaikan saat Bima Arya menghadiri Musyarawah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan tahun 2024 di Kopi By Sarah, Kelurahan Katulampa pada Senin (16/1/2023) siang.
"Akhir masa jabatan saya, penekanan prioritas yang dipenuhi dan keberlanjutan dari program, Infrastruktur, SDM dan reformasi birokrasi. Yang sudah berjalan dipastikan berlanjut seperti kampung perca, kampung edas serta kampung tematik lainnya harus tetap dilanjutkan. Penekanan saya juga bukan hanya pembangunan fisik, tetapi penanganan pada stunting dan buang air besar sembarangan," ungkap Bima.
Bima melanjutkan, Kecamatan Bogor Timur ini sebagai calon pusat pemerintahan Kota Bogor yang baru nantinya, walaupun realisasinya bergantung kepada ketersediaan anggaran di pemerintah pusat. Pemindahan pusat pemerintahan sudah disetujui oleh pemerintah pusat, tetapi timing harus menyesuaikan segala hal, mungkin tahun ini atau tahun depan. 
"Desain sudah berjalan, kalau anggaran sudah ada baru dibuat konsep pastinya. Untuk jalan R3 juga harus berjalan terus, kearah Wangun, Kelurahan Sindang Rasa dan kendalanya pembebasan lahan. Jembatan untuk R3 juga tengah kami ikhtiar kan ke pusat," tambah Bima.
Ditempat yang sama, Camat Bogor Timur, Rena Da Frina mengatakan, pihaknya sudah memakai sistem aplikasi Siap Mang, jadi akses dari RW bisa mengaploud usulan kegiatannya. Untuk usulan yang disampaikan tahun 2024 ada sekitar 1.010 kegiatan, tapi pihaknya harus pilih untuk mengajukan ke tingkat Kota Bogor. Karena masing-masing kecamatan dapat kuota 48 usulan prioritas.
"Jadi masing-masing kelurahan di kami ada delapan usulan, ada usulan bidang fisik, ekonomi, pemerintahan dan sosial budaya. Aplikasi Siap Mang dari Bappeda ini, teman-teman dewan bisa mengakses aspirasi mereka (pokir). Pusat pemerintahan di Bogor Timur kami sudah siapkan SDM di Katulampa, termasuk sudah melakukan sosialisasi. Jalan R3 juga di wilayah Sindang Rasa ada beberapa bidang lahan yang dipersiapkan untuk dibebaskan," tutur Rena.
Diketahui dalam Musrenbang juga hadir Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin, anggota DPRD Kota Bogor dapil Bogor Timur dan Tengah, Adityawarman Adil, Anna Mariam Fadhilah, Fajari Arya Sugiarto, H. Mulyadi dan Rizal Utami.
Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin menyebutkan, Musrenbang adalah ruh dari rencana pembangunan di Kota Bogor yang menggunakan sistem bottom up. Dimana program pembangunan mengambil aspirasi dari masyarakat yang ada di wilayah. Diharapkan Musrenbang tahun 2024 ini bisa mengakomodir kebuthan msayarakat seperti pelayanan pendidikan, UMKM, Kampung tematik yang perlu didorong aksesibilitasnya. 
"Jadi kami di DPRD akan terus berjibaku dengan TAPD dan Bappeda, selama usulan itu betul bermanfaat untuk masyarakat, kami akan mendorong anggaran dengan maksimal. Musrenbang 2024 juga menjadi Musrenbang terakhir bagi Wali Kota Bogor Bima Arya. Sehingga JM menyampaikan perlu adanya kebijakan yang diambil, agar program dan rencana pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan warga bisa terpenuhi," tuturnya.
Jenal menerangkan, salah satu persoalan yang masih dihadapi oleh warga Bogor Timur adalah minimnya jumlah SMP Negeri dan SMA Negeri di Kecamatan Bogor Timur. Berdasarkan catatannya, hanya ada satu SMP Negeri di wilayah Bogor Timur, yakni SMP 18 dan SMP terdekat lainnya adalah SMP 3 yang berada di Bogor Tengah.
"Kami berharap bahwa 2023 atau 2024 itu, sudah bisa menambah jumlah unit sekolah negeri baru. Karena, kemarin DED sudah selesai, kajian sekolah negeri untuk semua kecamatan SeKota Bogor iedalnya juga sudah dilakukan oleh Bappeda, jadi sudah harus bisa direalisasikan sebelum pak wali selesai jabatan," beber JM.
Jenal menegaskan, terkait pengambangan kampung tematik, Pemkot Bogor jangan hanya memanfaatkan momen euforia pasca peresmiannya saja. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut untuk memajukan dan meningkatkan kualitas yang ada di Kampung Tematik. Ia pun menyayangkan pengajuan yang dilakukan olehnya berupa pengadaan 11 mesin jahit untuk pelaku usaha di Kampung Perca tidak dimasukkan kedalam Musrenbang tingkat Kecamatan Bogor Timur. 
"Ya, disamping itu belum adanya langkah dari Pemkot Bogor untuk meningkatkan aksesibilitas ke lokasi Kampung Tematik Edas dan Kampung Tematik Perca. Jadi saya sebagai warga Bogor Timur, berharap Musrenbang 2024 ini kita jadikan sebagai wadah untuk menampung kebutuhan warga yang prioritas," pungkasnya.*** (Rizki Mauludi)


Editor : JakaPermana