Sikap Kami: Capres yang Tertukar

APAPUN basisnya, politisi itu nyaris selalu bermulut manis. Terutama saat dekat dengan masa kontestasi. Yang keluar dari mulut mereka kerap hal yang muluk-muluk. Jelasnya target utamanya: publik terpikat.

Sikap Kami: Capres yang Tertukar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disebut-sebut sebagai kandidat yang akan diusung Koalisi Indonesia Bersatu pada Pilpres 2024.

APAPUN basisnya, politisi itu nyaris selalu bermulut manis. Terutama saat dekat dengan masa kontestasi. Yang keluar dari mulut mereka kerap hal yang muluk-muluk. Jelasnya target utamanya: publik terpikat.

Bima Arya Sugiarto, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Wali Kota Bogor, tak lepas dari itu. Dia bilang, Indonesia Emas 2045, tak mungkin dicapai tanpa kepemimpinan yang tangguh.

Di titik itu kita 99% sepakat. Yang 1% kita tambahkan: pemimpin yang cerdas, inovatif, dan memiliki kemampuan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan negeri ini.

Dalam pandangan personalnya, duet Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil adalah sosok yang pas. Buat kita, itu pas secara elektabilitas. Apalagi kemudian Bima memasukan ihwal religiusitas dan nasionalis, memadankan suku Jawa dan Sunda. Tampaknya, PAN pun sepenari sepegendangan.

Wajar saja. Siapa yang tak ingin memenangkan kontestasi. Secara elektoral saat ini, setidaknya menurut hasil survei yang kadang-kadang bisa tak dipercaya juga, Ganjar dan Emil moncer sebagai capres dan cawapres.

Elektoral adalah jalan menuju kemenangan. Belum tentu jalan menuju Indonesia Emas 2045. Sebab, untuk itu, tak hanya dibutuhkan pemimpin tangguh, tapi juga cerdas, inovatif, kemampuan berkolaborasi, dan sebagainya.

Dalam konteks ini, hemat kami, pasangan itu justru terbalik. Bukan Ganjar-Emil. Tapi Emil-Ganjar. Setidaknya itu terbukti dalam beberapa tahun terakhir.

Halaman :


Editor : Zulfirman