Sikap Warga Soal Banyaknya Atribut Partai di Pinggir Jalan Kabupaten Bandung Barat

Jelang Pemilu 2024 pemandangan sepanjang jalan di berbagai daerah kerap dipenuhi dengan berbagai atribut kampanye, seperti baliho, spanduk dan billboard partai politik.

Sikap Warga Soal Banyaknya Atribut Partai di Pinggir Jalan Kabupaten Bandung Barat
Jelang Pemilu 2024 pemandangan sepanjang jalan di berbagai daerah kerap dipenuhi dengan berbagai atribut kampanye, seperti baliho, spanduk dan billboard partai politik.
INILAHKORAN, Ngamprah - Jelang Pemilu 2024 pemandangan sepanjang jalan di berbagai daerah kerap dipenuhi dengan berbagai atribut kampanye, seperti baliho, spanduk dan billboard partai politik.
Salah satunya seperti yang terpantau di sejumlah titik dan ruas jalan di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB). Disepanjang Jalan Ciburuy, kemudian dari arah Jalan Curug Agung menuju arah Pemda KBB juga marak terpasang spanduk dan baligo parpol.
Kendati demikian, dengan banyaknya atribut parpol yang terpasang tersebut dikeluhkan para warga sekitar, khususnya warga Curug Agung, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) lantaran dianggap mengganggu pemandangan.
"Di tahun politik biasanya di kawasan Curug Agung Padalarang ini memang kerap dipasang spanduk parpol, seperti di underpass tol Jalan Ciloa dan itu cukup mengganggu," kata Romli (44) salah seorang warga Curug Agung kepada wartawan, Senin 16 Januari 2023.
Menurutnya, kalau pemasangan spanduk itu satu atau dua tentu tidak jadi masalah. Namun, jika lebih dari itu cukup mengganggu juga.
"Kalau masih satu dua baliho partai sih its oke, tapi kalau banyak itu jadi masalah,” ucapnya.
Terpisah, Pengamat Politik Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Arlan Siddha mengakui adanya sejumlah parpol yang mulai mengawali sosialisasi agar dekat dengan masyarakat dengan cara memasang baliho atau spanduk.
"Sudah banyak calon dari berbagai partai yang mengawali sosialisasi dengan tujuan agar lebih dekat dengan masyarakat. Tapi, hal itu sidah biasa saat memasuki tahun politik," ujarnya.
Ia menyebut, banyak baliho yang menempel di jalan-jalan tidak hanya terjadi di Bandung Barat namun berbagai daerah juga sudah mulai melakukannya.
“Tak hanya di KBB saja, di daerah lain juga sudah mulai 'menjual' dalam arti menjual dirinya pada khalayak banyak. Itu dilakukan agar terlihat seolah-olah mereka diunggulkan di daerah tersebut dan dilihat oleh banyak warga,” bebernya.
Kendati demikian, ia pun tak memungkiri bahwa pemasangan spanduk, baliho dan cara parpol dalam berkampanye masih menggunakan cara-cara konvensional.
"Cara kampanye seperti pembagian kalender, pemasangan baliho dan sebagainya masih konvensional, namun secara strategi terlihat cukup megah. Hal itu dilakukan karena secara riil strategi itu masih efektif," pungkasnya.*** (agus satia negara)


Editor : JakaPermana