Stand-up Comedy soal Haji

PEMERINTAH membatalkan keberangkatan jamaah haji tahun 2021. Alasan utamanya, Arab Saudi tak memberikan kuota. Alasan-alasan lain itu pemanis saja, pembuat geli, seperti jimat stand-up comedy.

Stand-up Comedy soal Haji
Ilustrasi/Antara Foto

PEMERINTAH membatalkan keberangkatan jamaah haji tahun 2021. Alasan utamanya, Arab Saudi tak memberikan kuota. Alasan-alasan lain itu pemanis saja, pembuat geli, seperti jimat stand-up comedy.

Sejak awal pun, masyarakat, terutama calon jamaah haji, sudah paham peluang untuk datang ke Rumah Allah itu sangat tipis. Sebulan-dua lalu, pemerintah Arab Saudi sudah menyiratkan takkan memberi kuota. Salah satu alasan yang sempat didengungkan soal vaksinasi. Mereka tak mengakui vaksin Sinovac, yang sudah disuntikkan ke jutaan tubuh manusia Indonesia.

Kalau bukan karena kuota itu, untuk apa Menko Marinves Luhut Pandjaitan datang ke Kedutaan Arab Saudi, bersama Yenny Wahid. Yenny, dalam cuitannya, menyatakan salah satunya memang untuk itu. Dia bahkan sampai meminta masyarakat mendoakan.

Baca Juga : Sikap Kami: Mencintai Petani

Tetapi, ketika pemerintah, dalam hal ini Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan pembatalan itu, faktor kesehatan disebut sebagai alasan. Dalam empat butir alasan pembatalan, faktor kesehatan selalu didengungkan. Paling banyak.

Betulkah pembatalan lebih banyak karena pemerintah ingin menjaga kesehatan calon jamaah? Tentu, kita patut apresiasi jika seperti itu. Tapi, kita meyakini, satu-satunya alasan pembatalan adalah karena tak mendapat izin dari pemerintah Arab Saudi. Kalaupun ada alasan lainnya, maka sikap pemerintah Arab Saudi itu adalah alasan utamanya.

Itu sebabnya kita hanya bisa tersenyum simpul saat mendengar alasan-alasan itu. Bukan karena kita tak senang pemerintah peduli dengan kesehatan warga. Tapi, alasan semacam itu, hemat kita, lebay.

Baca Juga : (Sikap Kami) Aduh, Pancasila Kita

Mencari-cari alasan itu, sejatinya, terlalu banyak dilakukan pemerintah saat ini. Ada kesalahan, kegagalan, maka buru-buru dicari alasannya. Kambing hitam. Padahal, pemerintah mana yang tak pernah melakukan kesalahan? Tak ada pemerintah yang sempurna, paripurna. Yang ada adalah mereka yang bisa menerima kesalahan, kegagalan, tanpa harus takut kehilangan muka. Karena mereka sudah melakukan dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.

Halaman :


Editor : Bsafaat