Berikan Kuliah Umum, Rhenald Kasali Apresiasi Antusiasme Jajaran Civitas dan Mahasiswa ULBI

Rhenald Kasali menilai, semakin hari semakin banyak anak muda yang memiliki skill mumpuni namun tidak tahan banting dan mudah menyerah. Saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), dia mendorong anak-anak muda untuk menjadi pribadi yang mampu memanfaatkan kemajuan zaman.

Berikan Kuliah Umum, Rhenald Kasali Apresiasi Antusiasme Jajaran Civitas dan Mahasiswa ULBI
Rhenald Kasali didampingi Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi dan Rektor ULBI Agus Purnomo usai memberikan kuliah umum di ULBI, Rabu 10 Mei 2023. (istimewa)

INILAHKORAN, Bandung - Rhenald Kasali menilai, semakin hari semakin banyak anak muda yang memiliki skill mumpuni namun tidak tahan banting dan mudah menyerah. Saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), dia mendorong anak-anak muda untuk menjadi pribadi yang mampu memanfaatkan kemajuan zaman.

Rhenald Kasali memulai dengan menjelaskan terkait situasi yang sedang terjadi di dunia saat ini. Bumi yang ditinggali manusia semakin padat, bahkan pada Juni 2023 mendatang jumlah manusia bertambah dari 7,9 miliar menjadi 8 miliar jiwa. Cina, yang sebelumnya menjadi negara dengan penduduk terbanyak akan disalip India.

“Pusat teknologi juga akan bergeser ke India. Saat ini mereka telah memiliki satelit sendiri hingga meluncurkan roket ke orbit Mars untuk melakukan misi. Kenapa? Karena dengan jumlah manusia yang semakin banyak, suhu bumi akan naik dan mencairkan salju sehingga menenggelamkan banyak pulau. Maka untuk mengakomodir manusia yang semakin banyak, negara-negara melakukan dua proyek besar yakni escape ke metaverse dan escape ke Mars,” tutur Rhenald Kasali.

Baca Juga : DLHK Kota Bandung: Zona Satu TPA Sarimukti Bakal Kembali Dibuka

Menurutnya, dalam menghadapi dunia metaverse dan artificial yang semakin maju, sumber daya manusia yang cakap diperlukan. Terutama yang menguasai bidang-bidang masa depan. Untuk itu, dia sangat mengapresiasi ULBI Corner yang digagas dan dijalankan mahasiswa aktif di ULBI

“Banyak orang yang berpikirnya terbatas pada saat ini saja, tapi hanya segelintir yang melihat masa depan. Dan ULBI menjadi salah satu yang melahirkan generasi dengan skill masa depan,” tambah Rhenald Kasali

Komisaris Utama PT Pos Indonesia itu juga mendorong mahasiswa untuk tidak menjadi generasi strawberry yang toxic. Generasi yang meski punya kecakapan tapi mentalnya rapuh. Dia bahkan menyebutkan sepuluh kata toxic yang seringkali digunakan anak-anak muda sebagai alasan. Ada kata cuan, passion, insecurity, quarter life crisis, hustle culture, hingga toxic work place. Pun dengan passive income, financial freedom, smart work serta privilege.

Baca Juga : Bisa Bertahan Selama 61 Tahun, Ema Sumarna Berharap Anggota KPKB Semakin Banyak

“Sepuluh kata itu kadang menjadi permasalahan di kalangan anak muda. Di usia belasan dan dua puluhan, saya rasa belum waktunya untuk financial freedom atau passive income. Pun dengan passion yang seringkali malah menjadi penghalang. Tak perlu insecure karena jalan saudara masih panjang. Selama saudara bekerja keras dan berani mengambil tantangan, maka saya yakin saudara akan menjadi manusia yang sukses dan berhasil di masa depan,” tuturnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani