Masjid Raya Al-Jabbar Ditutup Sementara, Ini Alasan Ridwan Kamil...

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan, Masjid Raya Al-Jabbar akan ditutup sementara terhitung sejak 27 Februari hingga 13 Maret mendatang. Alasannya tak lain untuk melaksanakan penyempurnaan dan penataan jelang Ramadhan dan bukan karena ulah sejumlah oknum masyarakat selama ini, yang mengganggu estetika masjid.

Masjid Raya Al-Jabbar Ditutup Sementara, Ini Alasan Ridwan Kamil...
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan, Masjid Raya Al-Jabbar akan ditutup sementara terhitung sejak 27 Februari hingga 13 Maret mendatang. Alasannya tak lain untuk melaksanakan penyempurnaan dan penataan jelang Ramadhan dan bukan karena ulah sejumlah oknum masyarakat selama ini, yang mengganggu estetika masjid.

INILAHKORAN, Bandung – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan, Masjid Raya Al-Jabbar akan ditutup sementara terhitung sejak 27 Februari hingga 13 Maret mendatang. Alasannya tak lain untuk melaksanakan penyempurnaan dan penataan jelang Ramadhan dan bukan karena ulah sejumlah oknum masyarakat selama ini, yang mengganggu estetika masjid.

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil melanjutkan, dalam proses ini akan ada evaluasi menyeluruh sehingga diharapkan nantinya Masjid Raya Al-Jabbar dapat memenuhi ekspektasinya di kemudian hari. Dimana harapannya ketertiban, kebersihan dan kenyamanan dapat dirasakan oleh pengunjung kala datang untuk beribadah ke masjid kebanggaan Jawa Barat tersebut.

“Dari awal, Al-Jabbar ini diberi waktu dua bulan di rapat pertama. Kita lihat cara masyarakat merespon Al-Jabbar. Makanya saya tidak bereaksi macam-macam, karena memang berproses. Kebetulan menjelang Ramadhan, kita ingin khusyu tidak banyak gangguan. Enggak terhalangi mau ibadah, enggak kesenggol-senggol ada katel, apa lah segala rupa,” ujarnya di Gedung Sate, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga : Kanwil Kemenag Jawa Barat Gencarkan Sosialisasi Kenaikan Biaya Haji 2023

“Makanya hari ini ada pengetatan keamanan, dimassifkan. Ada bantuan dari TNI. Mulai Senin, selama dua minggu kita akan beres-beres lagi, mengevaluasi mana saja yang berhasil dan kurang. Sampai suatu hari, masjid itu sesuai yang kita cita-citakan,” imbuhnya.

Terkait pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Masjid Al-Jabbar, Kang Emil menyebut dalam waktu dekat pihaknya segara akan melakukan pembatasan dengan menyediakan lahan khusus. Persiapannya pun kata dia akan berbarengan dengan penutupan sementara dan akan dibuka, sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

“PKL itu paling warga lokalnya hanya 5 persen. Sisanya saya wawancara ada yang di Garut, dari mana dan modusnya ya macam-macam. Poinnya, sudah kita sediakan tapi terbatas, kan bukan pasar. Tolong disampaikan, niatnya memang sudah jadwal evaluasi dan mau beres-beres, bersihin karpet dan lain-lain, agar saat Ramdhan sekitar tanggal 20 Maret sudah betul-betul nyaman beribadah,” ucapnya.

Baca Juga : Resmikan Gedung Creative Center Tasikmalaya, Ridwan Kamil Harap Jadi Ruang Kreasi Anak Muda

Dia menambahkan, pihaknya merasa bersyukur karena animo masyarakat yang sangat tinggi terhadap Masjid Raya Al-Jabbar. Terlepas dari adanya kelakuan nyeleneh sejumlah oknum di pelataran masjid, yang diakuinya kadang diluar nalar.

Halaman :


Editor : JakaPermana