Masuk Tahun Politik, Ridwan Kamil Minta Bantuan TNI-Polri Ekstra Siaga Jaga Kondusivitas

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta bantuan TNI-Polri untuk ekstra siaga menjaga kondusivitas, menjelang masuknya tahun politik dimana Pemilu 2024 akan dihelat.

Masuk Tahun Politik, Ridwan Kamil Minta Bantuan TNI-Polri Ekstra Siaga Jaga Kondusivitas

INILAHKORAN, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta bantuan TNI-Polri untuk ekstra siaga menjaga kondusivitas, menjelang masuknya tahun politik dimana Pemilu 2024 akan dihelat.

Kang Emil -sapaan Ridwan Kamil berharap, meski Jawa Barat memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia, yang hampir 50 juta jiwa. Persiapan hingga pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang dapat berjalan aman dan damai. Sehingga dapat menjadi percontohan bagi wilayah lain, di kemudian hari.

"Menyambut 2023 yang sudah masuk tahun politik, saya titipkan pesan agar Jawa Barat menjadi percontohan, daerah yang penduduknya besar tapi jelang Pemilu ini aman, kondusif. Jadi memang harus ekstra bersiaga dibantu oleh TNI-Polri. Dan tadi ada pesan tentang masa depan Indonesia yang harus dijaga, jangan sampai ada contoh negara bubar karena kita bertengkar. Contoh krisis hidup, lingkungan kalau kita tidak mengubah gaya hidup kita dan lain sebagainya. Kita jaga nikmat tuhan yang namanya kondusivitas, damai ini selamanya apalagi menjelang tahun politik," ujarnya usai menghadiri perayaan Natal bersama TNI, Polri dan PNS Tahun 2022 Se-wilayah Kogartap II/Bandung, di Gedung Graha Tirta Siliwangi, Kamis  12 januari 2023.

Selain itu, Kang Emil turut mengapresiasi kinerja TNI-Polri yang telah maksimal dalam menjaga kondusivitas selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 lalu. Sehingga pelaksanaannya di Jawa Barat berjalan aman dan damai, tanpa ekses apapun yang terjadi.

"TNI, Polri yang waktu Natal tugas. Sehingga mereka tidak merayakan Natal seperti halnya masyarakat. Akhirnya mendapat kesempatan waktu hari ini, sehingga saya mengapresiasi perayaan Natal 2022, 100 persen kondusif berkat beliau bertugas, walaupun sebenarnya punya hak untuk beribadah," tutupnya. (Yuliantono)


Editor : Ahmad Sayuti