Pemerintah Gandeng Penyuluh Agama dalam Percepatan Penurunan Stunting

Pemerintah akan menggandeng penyuluh agama dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. Pelibatan penyuluh agama dinilai tepat dalam mendukung percepatan penurunan stunting.

Pemerintah Gandeng Penyuluh Agama dalam Percepatan Penurunan Stunting
Halaqoh Nasional Percepatan Penurunan Stunting di Istana Wakil Presiden dihadiri Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin bersama Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, dan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Kamis 6 Oktober 2022

INILAHKORAN,Jakarta- Pemerintah akan menggandeng penyuluh agama dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia. Pelibatan penyuluh agama dinilai tepat dalam mendukung percepatan penurunan stunting.

Pelibatan penyuluh agama dalam percepatan penurunan stunting tersebut dipastikan melalui kegiatan Halaqoh Nasional Pelibatan Penyuluh Agama, Da’i, dan Da’iyah Untuk Mendukung Percepatan Penurunan Stunting, Kamis, 6 Oktober 2022.

Acara yang dipusatkan dari Istana Wakil Presiden ini digelar secara hybrid tersebut, Dihadiri Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin bersama Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, dan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas

Baca Juga : BPJPH Siapkan 324.834 Kuota dalam Program Sertifikasi Halal Gratis Alias Sehati

Halaqoh Nasional Pelibatan Penyuluh Agama, Da’i, dan Da’iyah Untuk Mendukung Percepatan Penurunan Stunting juga mengundang Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama dan ketua kelompok kerja penyuluh agama dari 12 provinsi prioritas percepatan penurunan stunting, pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Islam, para penyuluh agama, Da’i, dan Da’iyah.

Wapres Ma’ruf Amin mengatakan, dalam waktu dekat Indonesia akan menyambut puncak bonus demografi dimana penduduk produktif diprediksi akan mencapai dua kali lipat daripada penduduk usia anak dan lanjut usia. 

Namun di tengah peluang tersebut, Indonesia masih dibayangi fenomena stunting yang berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 mencatat satu dari empat balita Indonesia masih mengalami stunting. 

Baca Juga : Siapa Tersangka Kasus Tragedi Kanjuruhan? Siap-siap, Polisi Segera Umumkan

Wapres Ma’ruf menyebut, stunting berpotensi mendatangkan efek berlipat karena menggangu perkembangan otak anak hingga mengancam raihan produktifitas ketika dewasa kelak. 

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto