Pengangguran Tertinggi , Pemprov  Jabar Minta Jangan Dibandingkan Dengan Provinsi Lain

Menyikapi data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menempatkan Provinsi Jawa Barat di urutan pertama, dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia.

Pengangguran Tertinggi , Pemprov  Jabar Minta Jangan Dibandingkan Dengan Provinsi Lain
Menyikapi data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menempatkan Provinsi Jawa Barat di urutan pertama, dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia./Humas Pemprov Jabar

INILAHKORAN, Bandung  Menyikapi data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menempatkan Provinsi Jawa Barat di urutan pertama, dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia.

Dimana 2,13 juta jiwa dinyatakan menganggur dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 8,31 persen,  dikatakan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum jangan dijadikan tolok ukur.

Pak Uu –sapaan Uu Ruzhanul Ulum menjelaskan, tingginya jumlah pengangguran di Jawa Barat tidak lepas dari jumlah penduduk yang mencapai 50 juta jiwa. Tertinggi di Indonesia, dibandingkan dengan provinsi lain. Sehingga wajar bila jumlah pengangguran terlihat paling tinggi dibandingkan daerah lain, meski secara persentase menurutnya terbilang kecil.

Baca Juga : Bisa Diakses di Ponsel, Guru SLB di Lingkungan KCD III Ini Ciptakan Metode Pembelajaran ABK Melalui Game Interaktif

Atas dasar itu, dia meminta untuk tidak terus membandingkan dengan daerah lain karena kondisi populasi dan demografinya yang berbeda. Demikian pula dengan TPT, yang dikatakannya sudah ada penurunan dalam dua tahun terakhir. Sebab pada 2020 lalu, sempat di angka 10,46 persen dan 2021 di 9,82 persen. Sementara pada 2022 sudah berada di angka 8,31 persen, meski belum lebih baik ketimbang tahun 2019 yang hanya 8,04 persen.

“Memang, pengangguran di Jawa Barat tertinggi dibandingkan provinsi lain. Tapi secara rata-rata angka, sama dengan provinsi lain persentasenya. Kita penduduk 50 juta jiwa. Daerah lain ada penduduknya hanya enam juta jiwa. Itu kalau di kita, hanya penduduk di Bogor saja. Tapi harus diingat, pemerintah terus berupaya menekan pengangguran dan angka kemiskinan, termasuk Jawa Barat. Yang penting itu ada progres dari tahun ke tahun,” ujarnya Jumat (18/11/2022) lalu.

“Menurut kami, tidak mungkin pengangguran, kemiskinan menghilang. Terpenting ada progres, apalagi yang namanya kehidupan itu berputar,” sambungnya.

Baca Juga : FOTO : Diskusi Japri, Filosofi Toilet

Pelbagai kebijakan pun telah dilakukan kata Pak Uu, dalam menekan jumlah pengangguran di Jawa Barat. Termasuk dengan mendorong generasi calon pekerja untuk mengeksplor diri dan meningkatkan kemampuan, termasuk jaringan agar dapat mendapatkan pekerjaan usai menamatkan pendidikannya.

Halaman :


Editor : JakaPermana