Perceraian di Jabar Tertinggi se-Indonesia, Ini Harapan Siti Muntamah

Anggota Komisi V DPRD Jabar Siti Muntamah mengatakan, angka perceraian di Jabar berdasarkan data BPS Jabar terhitung tertinggi di Indonesia sepanjang 2022 lalu. 

Perceraian di Jabar Tertinggi se-Indonesia, Ini Harapan Siti Muntamah
Siti Muntamah menyebutkan, mayoritas kasus perceraian di Jabar itu diakibatkan faktor ekonomi sebagai penyebab utama. Sebanyak 113.643 keluarga harus berpisah di tengah jalan pernikahan. (istimewa)

INILAHKORAN, Bandung - Anggota Komisi V DPRD Jabar Siti Muntamah mengatakan, angka perceraian di Jabar berdasarkan data BPS Jabar terhitung tertinggi di Indonesia sepanjang 2022 lalu. 

Siti Muntamah menyebutkan, mayoritas kasus perceraian di Jabar itu diakibatkan faktor ekonomi sebagai penyebab utama. Sebanyak 113.643 keluarga harus berpisah di tengah jalan pernikahan.

Dia mengatakan, problematika sosial ini tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada pemerintah. Seluruh elemen diakui Siti Muntamah harus bahu-membahu, mencari solusi guna mengatasi persoalan perceraian di Jabar tersebut. 

Baca Juga : Jajanan Jalanan Bangkitkan Memori Masa Kecil Ledia Hanifa 

Sebab, dampak paling besar akibat persoalan ini adalah anak-anak yang sejatinya menjadi ujung tombak negara di masa depan. Sehingga dikhawatirkan akan memengaruhi psikologis dan tumbuh kembang anak, yang tentunya akan berdampak dengan pola pikir mereka. Ini tentunya kata dia turut berpengaruh pada nasib atau masa depan bangsa Indonesia.

“Penyebabnya macam-macam, ada ekonomi, perselingkuhan. Tetapi yang paling sering terjadi karena ekonomi. Ini PR kita semua. Saya tidak bisa mengatakan ini tugas pemerintah saja, pentahelix tetap harus,” kata Siti Muntamah kepada INILAHKORAN, Senin 6 Maret 2023.

Meski demikian, Siti Muntamah tidak menampik pemerintah khususnya Pemprov Jabar turut bertanggungjawab akan persoalan ini karena selaku pemilik kebijakan. Maka dari itu dia berharap, ada langkah strategis yang dilakukan guna mengatasi penyebab perceraian di Jabar.

Baca Juga : Melalui Festival BisaFest, Ledia Hanifa Ajak UMKM Naik Kelas

“Tapi yang paling bertanggungjawab tetap pemerintah, karena memiliki kebijakan. Misal penyebab utama perceraian ekonomi, akibat pengangguran. Maka harus dicarikan solusinya melalui anggaran, ditambah literasi peningkatan ketahanan keluarga,” ucapnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani