Sikap Kami: Atalia

APA kesan orang terhadap wanita Jawa Barat? Tak usah pura-pura malu mengakui: cantik. Lalu, baik. “Kini”, bertambah lagi: pintar dan terdidik.

Sikap Kami: Atalia
Atalia Praratya, istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, meraih gelar doktor ilmu komunikasi dari Universitas Padjadjaran, dengan cum laude.

APA kesan orang terhadap wanita Jawa Barat? Tak usah pura-pura malu mengakui: cantik. Lalu, baik. “Kini”, bertambah lagi: pintar dan terdidik.

Sebenarnya bukan hanya mulai kini. Sejak dulu, wanita-wanita Jawa Barat sudah banyak yang kenyang ilmu. Tak sedikit di antara mereka yang mentas dalam peran-peran penting di negeri ini.

Kata kini dalam tanda petik itu, kita maksudkan bahwa pemimpin-pemimpin Jawa Barat didampingi wanita-wanita terdidik. Atalia Praratya, pendamping Ridwan Kamil dalam 27 tahun terakhir, baru saja meraih gelar doktor ilmu komunikasi dengan predikat cum laude dari Universitas Padjadjaran.

Atalia bukanlah yang pertama. Tujuh tahun lalu, Netty Prasetyani, istri Gubernur Jawa Barat kala itu, Ahmad Heryawan, juga meraih gelar doktor. Juga dari Unpad, tetapi untuk ilmu politik. Seperti Atalia, Netty juga “mencuri-curi” waktu dalam banyak jabatannya, untuk menyelesaikan program doktoral itu.

Apa makna semua ini? Patutlah masyarakat Jawa Barat bersyukur, mereka memiliki wanita-wanita pendamping gubernur yang cakap, berilmu, dan berpendidikan. Sudah pasti, ilmu tersebut akan banyak manfaat menjalankan tugas-tugas sosial kemasyarakatan mereka sebagai istri gubernur.

Mereka bukan wanita-wanita “kosong” yang hanya mengandalkan jabatan tak resmi sebagai istri gubernur. Mereka memodali diri dengan pendidikan dan memanfaatkannya untuk kemasyarakatan.

Seorang istri bukan hanya pendamping bagi gubernur. Secara otomatis, mereka harus memanggul tugas yang tak ringan. Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, misalnya. Atau, jadi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda). Atalia bahkan juga memimpin Kwarda Pramuka Jawa Barat selain memimpin sejumlah lembaga yang bergerak di bidang sosial. Tak cukup bila modalnya “hanya” istri Gubernur.

Halaman :


Editor : Zulfirman