Sikap Kami: Robin Hood Salah Jalan

MEREKA tidak pulang ke Nottingham. Mereka tetap di rumah tahanan Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK). Mereka bukan Robin Hood. Mereka antitesa Robin Hood. Robin Hood yang salah jalan.

Sikap Kami: Robin Hood Salah Jalan

MEREKA tidak pulang ke Nottingham. Mereka tetap di rumah tahanan Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK). Mereka bukan Robin Hood. Mereka antitesa Robin Hood. Robin Hood yang salah jalan.

Begitulah patutnya diperumpamakan jika mereka terbukti menilap dana bantuan sosial. Di Jakarta, berlangsung sidang kasus dugaan pencurian hak rakyat miskin. Terdakwanya Juliari Batubara. Di Bandung mulai disidang Aa Umbara Sutisna, Totoh Gunawan, dan Andri Wibawa.

Kasusnya serupa. Modusnya pun hampir sama. Para terduga pemainnya juga tak beda jauh. Kecuali para politisi yang menyalahgunakan kepercayaan itu, pemainnya ada juga orang-orang terdekatnya.

Baca Juga : Sikap Kami: Buzzer Laknat di Olimpiade

Sejak lama, dana bansos, dana hibah, memang rawan penyelewengan. Itulah sebabnya, pemanfaatannya pun sangat hati-hati. Tapi, betapapun hati-hatinya, buat para Robin Hood salah jalan itu selalu ada celah untuk dimanfaatkan.

Pencurian ini –sekali lagi jika terbukti di pengadilan—adalah kelakuan yang amat buruk dan brutal. Bayangkan, mereka yang memiliki harta berlimpah itu, masih tega menilap uang kecil yang harusnya menjadi hak warga yang tengah kesusahan.

Mereka ibarat Sheriff of Nottingham. Orang yang semena-mena mengambil hak rakyat kecil. Yang tak lagi punya rasa. Tak punya hati. Tak layak kembali diberi kuasa, bahkan sekadar untuk jadi komisaris di BUMN sekalipun. Mereka sudah cacat moral.

Baca Juga : Sikap Kami: Nggak Pakai Pasir

Sialnya, tindak pidana luar biasa yang dilakukan secara brutal, belum menunjukkan tanda-tanda keadilan di negeri ini. Penegak hukum masih terbelenggu oleh politik. Tengoklah misalnya, Juliari Batubara yang sekali waktu disebut-sebut berpeluang dituntut hukuman mati, atau setidaknya seumur hidup, hanya dituntut 11 tahun.

Halaman :


Editor : Zulfirman