Wakil Ketua MPR: Utamakan Keselamatan Anak Didik-Guru Saat PTM

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menegaskan keselamatan peserta didik dan majelis guru harus diutamakan jika pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai pada masa pandemi Ccovid-19.

Wakil Ketua MPR: Utamakan Keselamatan Anak Didik-Guru Saat PTM
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. (antara)

INILAH, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menegaskan keselamatan peserta didik dan majelis guru harus diutamakan jika pembelajaran tatap muka (PTM) dimulai pada masa pandemi Ccovid-19.

"Upaya pembukaan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah hendaknya mengutamakan keselamatan guru dan peserta didik," katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknologi (Kemdikbudristek) per Mei 2021 mencatat jumlah sekolah yang terdampak pandemi Ccovid-19 di Indonesia sebanyak 407.000 sekolah, 3,4 juta guru, dan 56 juta siswa akibat virus yang sudah melanda hampir dua tahun terakhir ini.

Baca Juga : Gus Mus Harapkan Umat Berpikir Jernih Sikapi Afghanistan

Saat ini sejumlah daerah merencanakan pembukaan sekolah untuk memulai pembelajaran tatap muka dalam beberapa bulan mendatang. Bahkan, Provinsi DKI Jakarta sudah bersiap menggelar belajar tatap muka secara terbatas pada 30 Agustus 2021.

Menurut Lestari, perubahan proses belajar mengajar dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi berdampak bagi peserta didik dan berpotensi mengalami "learning loss" atau penurunan kemampuan belajar.

Untuk menghindari kondisi berlanjut akibat "learning loss", berbagai upaya harus dilakukan agar peserta didik dan guru tetap mampu menjalankan proses belajar mengajar dengan hasil sesuai target yang ditetapkan dalam kurikulum.

Baca Juga : Kemendikbudristek Luncurkan Sistem Pengadaan SIPLah

Pengalaman dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama lebih dari satu setengah tahun pada masa pandemi, menurut dia, bisa dijadikan bahan evaluasi untuk menentukan pola-pola terbaik dalam mewujudkan proses belajar mengajar yang tepat. (antara)


Editor : suroprapanca