Warga Kabupaten Bandung Pertanyakan Dugaan Alih Fungsi Lahan PTPN VIII di Blok 20 Afdeling Rancabali III

Fenomena alih fungsi lahan perkebunan teh yang selama ini dikelola PTPN VIII di Rancabali Kabupaten Bandung semakin marak.

Warga Kabupaten Bandung Pertanyakan Dugaan Alih Fungsi Lahan PTPN VIII di Blok 20 Afdeling Rancabali III
Tokoh masyarakat Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung yang enggan disebutkan namanya menuding sebagai pihak yang diberi mandat negara sebagai pemegang Hak Guna Usaha (HGU) itu justru alih fungsi lahan PTPN VIII dilakoni sendiri.

INILAHKORAN, Soreang - Fenomena alih fungsi lahan perkebunan teh yang selama ini dikelola PTPN VIII di Rancabali Kabupaten Bandung semakin marak.

Tokoh masyarakat Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung yang enggan disebutkan namanya menuding sebagai pihak yang diberi mandat negara sebagai pemegang Hak Guna Usaha (HGU) itu justru alih fungsi lahan PTPN VIII dilakoni sendiri.

"Bukannya memelihara dan melindungi perkebunan teh di Rancabali, Kabupaten Bandung, tapi justru mereka yang melakukan alih fungsi lahan PTPN VIII diluar HGU yang mereka kantongi," katanya kepada INILAHKORAN, Minggu 7 Agustus 2022.

Baca Juga: Gawat! Kejaksaan Negeri Cibinong Bakal Tindak Lanjuti Dugaan Kebocoran APBD Kabupaten Bogor Rp42 Miliar

Salah satunya, dia mempertanyakan pembongkaran kebun teh seluas kurang lebih 3 hektare di Blok 20 Afdeling Rancabali III, Kabupaten Bandung. Lahan yang semula ditanami pohon teh berusia puluhan atau bahkan ratusan tahun, kini berubah menjadi lapangan gersang. Karena ratusan atau bahkan ribuan tanaman teh di lahan seluas 3 hektar itu dibongkar menggunakan alat berat.

"Sebagai warga Rancabali, saya heran. Mereka gembar-gembor soal konservasi lahan kritis, tapi ini lahan yang sudah bagus kok malah dibikin kritis dan kelihatannya mau didirikan bangunan di atasnya," ujarnya.

Halaman :


Editor : inilahkoran