Bogor Tengah Siap Relokasi Pemukiman Zona Hitam Alias Rawan Bencana

Penanganan wilayah rawan bencana atau zona hitam menjadi salah satu program prioritas yang Kecamatan Bogor Tengah untuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024.

Bogor Tengah Siap Relokasi Pemukiman Zona Hitam Alias Rawan Bencana
Penanganan wilayah rawan bencana atau zona hitam menjadi salah satu program prioritas yang Kecamatan Bogor Tengah untuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024./Rizki Mauludi
INILAHKORAN, Bogor - Penanganan wilayah rawan bencana atau zona hitam menjadi salah satu program prioritas yang Kecamatan Bogor Tengah untuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024.
Kecamatan Bogor Tengah mencatat ada 17 lokasi tempat tinggal yang tersebar di 11 kelurahan masuk dalam kategori zona hitam
Diketahui, dari sejumlah wilayah itu terdapat 295 kepala keluarga dengan dihuni 982 jiwa.
Camat Bogor Tengah Abdul Wahid mengatakan, Musrenbang Kecamatan Bogor Tengah mengusulkan 88 kegiatan baik bidang pemerintahan, ekonomi, sosial budaya, dan fisik. Diantara usulan kegiatan-kegiatan tersebut, ada yang menjadi prioritas dan banyak diusulkan masyarakat mengenai penanganan zona hitam di wilayahnya.
"Seperti diketahui di Bogor Tengah kemarin banyak kejadian bencana, makanya banyak mengajukan terkait dengan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT). Jadi ini hal sangat penting, ketika kejadian bencana kadang masyarakat tidak siap, sementara di Bogor Tengah zona hitam ada di 11 kelurahan," ungkap Wahid pada Kamis (2/2/2023).
Wahid memaparkan, untuk itu pembangunan TPT di lokasi zona hitam akan difokuskan pada tahun 2024 mendatang. Namun untuk sementara ini, upaya yang dilakukan dengan memindahkan warga di wilayah tersebut ke tempat yang aman. 
"Untuk masyarakat yang dimungkinkan untuk direlokasi akan direlokasi, cuman memang ada kendala kadang untuk direlokasi sulit, tapi kemarin upaya kami dengan mengontrakan terlebih dahulu selama 2 bulan. Ada juga sebagian warga sudah dipindahkan ke rumah susun," terang Wahid.
Wahid membeberkan, pihaknya akan terus memonitor zona hitam di wilayahnya. Hal itu agar masyarakat di sana lebih siap ketika terjadi bencana. 
"Iya mereka jadi garda terdepan ketika terjadinya bencana, karena kalau terus mengandalkan ASN jajaran wilayah keterbatasan, artinya ada sinergi antara pemerintah dengan masyarakat," bebernya.
Wahid menjelaskan, tempat tinggal yang masuk zona hitam di wilayahnya ini mayoritas berada di kelurahan yang dilintasi sungai Ciliwung dan Cisadane.
"Bogor Tengah ini dikelilingi dua sungai Ciliwung dan Cisadane serta anak sungai. Yang mayoritas mengelilingi kelurahan yang ada di Bogor Tengah. Seperti Kebon Kelapa, Sempur, Paledang, Panaragan, Ciwaringin, Babakan Pasar. Jadi risiko bencananya sangat tinggi," pungknya.*** (Rizki Mauludi)


Editor : JakaPermana