Bupati Bogor Wisuda 200 Lulusan Akademi Keluarga Hebat Indonesia

Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mewisuda 200 lulusan Akademi Keluarga Hebat Indonesia (AKHI) Kelas 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Auditorium Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Cibinong, bertepatan peringatan Hari Ibu, 22 Desember 2020. Dari 200 wisudawati, 56 di antaranya hadir langsung di auditorium. Selebihnya mengikuti secara vitual dari kediaman masing-masing. Bupati Ade berharap para wisudawati mampu memerankan diri sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.

Bupati Bogor Wisuda 200 Lulusan Akademi Keluarga Hebat Indonesia

INILAH, Bogor,- Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mewisuda 200 lulusan Akademi Keluarga Hebat Indonesia (AKHI) Kelas 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Auditorium Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Cibinong, bertepatan peringatan Hari Ibu, 22 Desember 2020. Dari 200 wisudawati, 56 di antaranya hadir langsung di auditorium. Selebihnya mengikuti secara vitual dari kediaman masing-masing. Bupati Ade berharap para wisudawati mampu memerankan diri sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.  

Turut menjadi saksi prosesi wisuda angkatan ketiga AKHI tersebut antara lain Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Kusmana, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor Nurhayati, dan Bupati Bogor periode 2015-2018 Nurhayanti. Selain itu, tampak hadir inisiator AKHI yang juga Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University Tin Herawati.

“Para wisudawati harus jadi agen Gercep alias Gerak Cepat. Ketika ada temuan seperti stunting, anak kekurangan gizi, ibu melahirkan butuh bantuan, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), segera cari bantuan. Jangan hanya bisa menunggu bantuan pemerintah. Ibu-ibu diharapkan jadi agen perubahan (agent of change). Kita perlu agen yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Jangan tukcing, dibentuk terus cicing. Harus bermanfaat bagi masyarakat,” tandas Ade Yasin.

Ade menyarankan pembuatan hotline service untuk melayani pengaduan perempuan dan anak. Bahkan, jika diperlu bisa dibentuk Satuan Tugas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk menangani masalah-masalah terkait di masyarakat. Satuan tugas ini yang kemudian secara gercep turun langsung ke lapangan untuk membantu percepatan penanganan.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengingatkan bahwa perempuan merupakan tiang negara, sekaligus tiang agama dan masyarakat. Jika perempuan rusak, sambung Ade, maka sebuah negara akan rusak pula. Kerusakan yang sama berlaku untuk tata kehidupan beragama dan bermasyarakat. Pun sebaliknya, perempuan baik akan melahirkan sebuah negara yang baik, agama yang baik, dan masyarakat yang baik. Karena itu, Ade memberikan apresiasi positif atas terselenggaranya AKHI Kelas 1000 HPK yang diyakini mampu mendorong peningkatan kualitas para ibu di Kabupaten Bogor.  

“Saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan AKHI. Saya percaya AKHI mampu menciptakan perempuan yang hebat dalam mengelola keluarga, termasuk dalam mengatasi kesehatan keluarga. Ini sesuai dengan salah satu dari Panca Karsa Kabupaten Bogor, yakni Karsa Sehat. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat sehat, maju, dan sejahtera,” ujar Ade antusias.

Baca Juga : Ternyata Ini Penyebab Ade Yasin Ngamuk ke Anak Buahnya

Lebih jauh Ade menjelaskan, saat ini jumlah penduduk Kabupaten Bogor diperkirakan mencapai 6 juta jiwa. Dengan sex ratio 106 sebagaimana ditunjukkan hasil Sensus Penduduk 2010 silam, maka jumlah laki-laki dan perempuan di Kabupaten Bogor relatif sebanding. Artinya, hampir setengah 6 juta warga Kabupaten Bogor adalah perempuan. Dengan demikian, perempuan memegang peranan penting dalam pembangunan Kabupaten Bogor.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto