Dukung Transisi Energi Bersih, PLN Serahkan REC untuk 5 Istana Kepresidenan

PT PLN menyerahkan sertifikat energi baru terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung penggunaan listrik ramah lingkungan di 5 istana kepresidenan yakni Istana Merdeka Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Cipanas, dan Tampaksiring. 

Dukung Transisi Energi Bersih, PLN Serahkan REC untuk 5 Istana Kepresidenan
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, penyerahan REC ke 5 istana kepresidenan itu menjadi bukti nyata PLN dan Setpres telah bergerak mewujudkan transisi energi bersih sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. (istimewa)

INILAHKORAN, Jakarta - PT PLN menyerahkan sertifikat energi baru terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung penggunaan listrik ramah lingkungan di 5 istana kepresidenan yakni Istana Merdeka Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Cipanas, dan Tampaksiring. 

Penyerahan REC ke 5 istana kepresidenan itu sekaligus menjadi bukti jika Sekretariat Presiden (Setpres) menjadi lembaga pemerintah pertama yang memanfaatkan REC PLN

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, penyerahan REC ke 5 istana kepresidenan itu menjadi bukti nyata PLN dan Setpres telah bergerak mewujudkan transisi energi bersih sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. 

Baca Juga : Hari Pelanggan Nasional 2022, bank bjb Terus Hadirkan Pelayanan Terbaik bagi Pelanggan

“Istana negara menjadi salah satu garda depan untuk menjadi bagian dalam perubahan iklim. Ini contoh yang luar biasa, sehingga harapannya langkah Istana ini bisa diikuti lembaga lain,” katanya.

Darmawan menjelaskan melalui REC ini, artinya istana negara saat ini dialiri listrik yang berbasis energi bersih. Sebagai wujud dari komitmen pemerintah Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission di 2060.

Darmawan menjelaskan, sumber energi bersih yang digunakan dalam REC di 5 istana kepresidenan ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dengan kapasitas pembangkit 140 megawatt (MW). PLN juga memiliki sumber energi bersih lain yakni PLTP Lahendong 80 MW dan PLTA Bakaru 130 MW. Jadi total produksi listriknya ada sekitar 2,5 juta MWh per tahun yang ini setara dengan 2,5 juta unit REC.

Baca Juga : BI Jabar: Waspadai Dampak Lanjutan dari Kenaikan Harga BBM

Sedangkan, kerja sama REC untuk 5 istana kepresidenan ini berkapasitas 12.800-an MWh per tahun di mana selama dua tahun setara dengan 24.360 unit REC. Artinya, masih banyak potensi REC yang bisa dikerjasamakan dengan berbagai pihak.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani