Emil Berharap Ulama Jabar Bisa Go Internasional

Gubernur Jabar Ridwan Kamil berharap para ulama di Jabar mampu melebarkan sayap agar bisa go internasional dalam menyiarkan dakwah di berbagai negara. Karena itu, kemampuan bahasa Inggris dinilainya s

Emil Berharap Ulama Jabar Bisa Go Internasional
INILAH, Bandung - Gubernur Jabar Ridwan Kamil berharap para ulama di Jabar mampu melebarkan sayap agar bisa go internasional dalam menyiarkan dakwah di berbagai negara. Karena itu, kemampuan bahasa Inggris dinilainya sangat penting dikuasai.
 
Emil -sapaan Ridwan Kamil- mengaku senang ketika mengetahui antusiasme para ulama asal Jabar yang cukup tinggi untuk mempelajari Bahasa Inggris. Itu terbukti dengan banyaknya peserta dalam mengikuti program English For Ulama di Jabar, pada 28 Maret-11 April 2019. Kegiatan ini diikuti 30 ulama terpilih yang lolos seleksi dari 265 pendaftar.
 
"Ya, alhamdulillah ulama cukup antusias. Itu baru kelas rintisan Insya Allah nanti di perbanyak. Makin lama saya akan makin diperbanyak," ujar Emil, Minggu (31/3/2019).
 
Menurutnya, karena minatnya banyak proses seleksinya jadi cukup ketat. Selanjutnya, kan lebih mempermudah sehingga akan lebih banyak peserta yang terpilih.
 
"Itu tahap satu aja. Nanti mah dipermudah. Yang penting nantinya banyak pendakwah dari Jabar berdakwah ke seluruh dunia," katanya.
 
Diketahui, pelatihan program English for Ulama ini secara resmi dibuka Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, akhir pekan lalu. Pelatihan ini, bertujuan mempersiapkan para ulama guna mendukung visi dan misi Pemprov Jabar melalui pembekalan Bahasa Inggris, yakni ‘Jawa Barat Juara Lahir Batin’ melalui pembekalan bahasa Inggris.
 
Selain dilatih bahasa Inggris, para ulama juga mendapat penguatan wawasan keislaman serta wawasan multikultural. Harapannya materi yang disampaikan bisa menjadi bekal para ulama ketika terjun di wilayah yang memerlukan keterampilan berbahasa Inggris.
 
Dengan program ini diharapkan mampu membuka cakrawala para kyai dan para ulama menjadi lebih luas. Sehingga, mampu berkomunikasi tak hanya di level lokal atau pesantren yang ada di Indonesia saja.


Editor : inilahkoran