Ini Penyebab Air Lindi TPPAS Sarimukti Mencemari Lingkungan Sekitar, Kata DLH Jabar

Kepala UPTD Pengelolaan Sampah Tingkat Regional (PSTR) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat Arief Perdana mengatakan, pencemaran air lindi dari TPPAS Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat terhadap lingkungan sekitar akibat daya tampungnya yang telah over kapasitas.

Ini Penyebab Air Lindi TPPAS Sarimukti Mencemari Lingkungan Sekitar, Kata DLH Jabar

INILAHKORAN, Bandung - Kepala UPTD Pengelolaan Sampah Tingkat Regional (PSTR) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat Arief Perdana mengatakan, pencemaran air lindi dari TPPAS Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat terhadap lingkungan sekitar akibat daya tampungnya yang telah over kapasitas.

Di menjelaskan, air lindi yang masuk ke Instalasi Pengolahan Leachate (IPL) TPK Sarimukti dioperasikan secara gravitasi, dengan sistem konvensional secara biologis. Dimulai dari kolam stabilisasi kemudian dialirkan ke kolam anaerobik, setelah itu dialirkan ke kolam aerobik 1 dan 2 dengan penambahan oksigen menggunakan blower dan aerator. Dilanjutkan ke kolam sedimentasi dan kolam filtrasi (land treatment), berakhir pada unit cascade sebagai unit pengolahahan secara fisik sebelum air lindi dialirkan ke badan air penerima.

Pada Tahun Anggaran 2021, telah diselesaikan pekerjaan peningkatan IPL TPK Sarimukti, yaitu dengan memperbaiki kolam anaerobik dan kolam aerobik serta menambah unit pengolahan biologi-kimia, yakni unit koagulasi-flokulasi, unit sedimentasi, unit dissolved air flotation (DAF) dan unit filtrasi. Pada saat ini telah memasuki tahap pemeliharaan dengan melakukan upaya uji coba (komisioning) untuk menentukan sistem operasi dan penggunaan bahan-bahan biologi kimia yang optimal.

"IPL TPK Sarimukti direncanakan untuk mengolah lindi dengan kapasitas maksimal 6-8 liter/detik dengan jumlah sampah yang ditimbun sebesar 1.200 ton/hari yang diperuntukkan untuk Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat. Pada Tahun 2016 Pemerintah Kabupaten Bandung turut menggunakan TPK Sarimukti dikarenakan TPA Babakan yang terletak di Desa Arjasari Kecamatan Ciparay ditutup oleh warga," ujarnya, Selasa 6 Juni 2023.

Namun dalam perjalanannya, timbul keterbatasan kapasitas area penimbunan (landfill). Pada dokumen perencanaan optimalisasi TPK Sarimukti 2012 lalu, bahwa total kapasitas zona penimbunan di TPK Sarimukti (Zona 1-4) adalah sebesar 1.962.637 m3 dan harus ditutup pada Tahun 2017.

"Namun kenyataannya sampai saat ini TPK Sarimukti masih harus dioperasikan dengan total sampah yang tertimbun sebesar 15.494.994 m3 atau telah melebihi kapasitas sebesar 785%," ucapnya.

Berdasarkan hasil data sampah yang masuk pada 2022 kata Arief, sampah yang ditimbun pada saat ini berjumlah mencapai 1.943 ton/hari sehingga berdampak pada peningkatan lindi yang saat ini mencapai 14 Liter/detik pada musim hujan, dimana pada akhirnya menambah beban pada unit-unit pengolahan yang ada.
"Sejak 2021 telah dioperasikan unit-unit pengolahan untuk peningkatan kapasitas IPL, namun karena keterbatasan anggaran untuk operasional dan pemeliharaan serta keterbatasan SDM yang memadai sehingga kondisi operasional IPL menjadi kurang optimal," tutupnya. (Yuliantono)***


Editor : JakaPermana