Lakukan Pemetaan, BPBD Kota Cimahi Sebut Tiga Kelurahan Ini Rawan Kekeringan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi melakukan pemetaan potensi bencana kekeringan sebagai imbas dari fenomena perubahan iklim El Nino.

Lakukan Pemetaan, BPBD Kota Cimahi Sebut Tiga Kelurahan Ini Rawan Kekeringan
INILAHKORAN, Cimahi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi melakukan pemetaan potensi bencana kekeringan sebagai imbas dari fenomena perubahan iklim El Nino.

Pasalnya, berdasarkan hasil Kajian Risiko Bencana (KRB) yang dilakukan BPBD Cimahi tahun 2022 menemukan ada 15 kelurahan di Cimahi masuk bahaya kekeringan dengan kategori sedang.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi Fitriandy Kurniawan mengatakan, berdasarkan pemetaan luas potensi bencana kekeringan di Kota Cimahi adalah 4.280,40 hektar.

Fitriandy menyebut, kelurahan dengan luas bahaya tertinggi adalah Kelurahan Cipageran yaitu seluas 620,28 hektar dengan kelas tinggi atau sekitar 14,49 persen dari total luas wilayah bahaya kekeringan.

"Hasil dokumen KRB, potensi kekeringan hampir ada diseluruh kelurahan. Cuma rata-rata kategori sedang. Ini yang kita waspadai pada saat muncul El Nino," kata Fitriandy kepada wartawan.

"Terutama di wilayah dengan luasan potensi kekeringan cukup besar seperti di Kelurahan Cipageran," sambungnya.

Tak hanya itu, imbas dari fenomena tersebut BPBD Kota Cimahi memprediksi potensi bencana kekeringan lahan pertanian, kekeringan sumber air bersih, serta kejadian kebakaran rumah dan lahan.

"Dalam upaya melakukan pencegahan terhadap tiga bencana ini, BPBD bakal gencar meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat dengan menggandeng OPD terkait serta menerbitkan surat kesiapsiagaan bencana kekeringan," terang Fitriandy.

Sedangkan saat penanganan, kata Fitriandy, pihaknya telah menyiapkan tangki-tangki air bersih untuk didistribusikan kepada warga yang membutuhkan.

"Kita BPBD punya satu tangki. Nanti kita koordinasikan dengan dinas lain seperti DPKP, PU, serta perusahaan air bersih. Sehingga warga yang butuh air langsung dipasok secara bergiliran," jelasnya.

Firtiandy menuturkan, dari 15 kelurahan di Kota Cimahi hanya tiga kelurahan yang rawan kekurangan air bersih.

"Seluruhnya berada di Kecamatan Cimahi Selatan meliputi kelurahan Melong, Utama, dan Leuwihgajah," tuturnya.

Fitriandy menerangkan, kekurangan air bersih di tiga wilayah ini terjadi lantaran sumber air bersih mayoritas masih mengandalkan sumur yang kerap mengalami penurunan muka air saat kemarau tiba.

"Kalau berkaca pada tahun-tahun sebelumnya. Tiga kelurahan ini paling rawan kekurangan air bersih saat kemarau datang. Hal ini disebabkan sumber air di sumur mengalami penurunan," tandasnya.

Diketahui, El Nino adalah suatu fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Kondisi itu dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.*** (agus satia negara)


Editor : JakaPermana