Antisipasi Ancaman Sesar Lembang, BPBD Jabar Gelar Simulasi Penanganan Bencana

Tidak dapat dipungkiri adanya patahan aktif seperti Sesar Lembang, menjadi ancaman tersendiri bagi kawasan Bandung Raya karena dampak gempa yang ditimbulkan sewaktu-waktu dapat terjadi.

Antisipasi Ancaman Sesar Lembang, BPBD Jabar Gelar Simulasi Penanganan Bencana

INILAHKORAN, Bandung – Tidak dapat dipungkiri adanya patahan aktif seperti Sesar Lembang, menjadi ancaman tersendiri bagi kawasan Bandung Raya karena dampak gempa yang ditimbulkan sewaktu-waktu dapat terjadi.

Sebagai langkah mitigasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menggelar simulasi penanganan bencana di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat pada Rabu (31/5/2023).

Kepala BPBD Jabar Dani Ramdan berharap dengan adanya simulasi ini, masyarakat dan stakeholder dapat menyiapkan diri bila bencana gempa yang tidak diharapkan, dampak dari adanya pergeseran Sesar Lembang terjadi.

Baca Juga : Ridwan Kamil Minta Predator Seks Cilengkrang Dihukum Berat

“Kita melakukan simulasi penanganan bencana untuk Sesar Lembang, dilaksanakan dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana tingkat Provinsi Jawa Barat. Potensi gempa di Sesar Lembang ini cukup tinggi, seperti yang terjadi di Cianjur kemarin,” ujarnya usai simulasi.

Dalam simulasi tersebut kata dia, beberapa skenario penyelamatan dilakukan. Mulai dari penanganan korban di bangunan tinggi, kebakaran akibat dampak gempa, hingga evakuasi. Termasuk pendataan jumlah korban dan informasi kebutuhan, imbas dari bencana gempa bumi.

Nah diskenariokan gempa di Kecamatan Cisarua ini, dimana dampaknya adalah ada pasar yang terbakar, gedung, perguruan tinggi dan ada korban di curug yang sedang wisata. Ini dilakukan evakuasi, beberapa tim melakukan pencarian, penyelamatan, kesehatan, penanggulangan perawatan, pengungsian, dapur umum dan posko mandiri yang menyangkut pengelolaan data informasi,” ucapnya.

Baca Juga : Ikut Program Petani Milenial, Muhammad Faqih Ibrahim Semringah Omsetnya Capai Ratusan Juta per Bulan

Melalui simulasi ini pula tutur Dani, instansi dan organisasi yang terlibat dapat saling menguatkan sinergitas dalam melakukan penyelamatan korban bencana, sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing. Sehingga penanganan dampak bencana dapat berjalan dengan maksimaldan efisien.

Halaman :


Editor : JakaPermana