mbas Fenomena El Nino, BPBD KBB Prediksi 16 Kecamatan Terancam Kekeringan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah melakukan pemetaan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait dampak adanya fenomena El Nino yang diprediksi bakal terjadi tahun ini.

mbas Fenomena El Nino, BPBD KBB Prediksi 16 Kecamatan Terancam Kekeringan
dokumen inilahkoran
INILAHKORAN, Ngamprah - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah melakukan pemetaan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait dampak adanya fenomena El Nino yang diprediksi bakal terjadi tahun ini.

Hasilnya, sebanyak 16 kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung Barat yang diprediksi bakal mengalami kekeringan sebagai imbas dari El Nino.

Kendati berpotensi di seluruh wilayah KBB, namun kondisi bencana masuk dalam kategori bencana rendah.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bandung Barat, Dedi Supriadi mengatakan, potensi kekurangan air bersih dengan kategori sedang, berada di kecamatan metropolitan yang memiliki jumlah penduduk besar seperti Padalarang, Ngamprah, Batujajar, dan Lembang.

"Hasil koordinasi dan pemetaan dengan BMKG dan aparat kewilayahan. Kasus kekurangan air bersih imbas El Nino berpotensi di 16 Kecamatan," katanya Kamis 8 Juni 2023.

"Semuanya terdampak terutama di wilayah perkotaan. Mengapa wilayah pedesaan rendah, karena mereka masih mempunyai tutupan lahan yang lebih banyak," sambungnya.

Dedi menjelaskan, kekeringan El Nino ini bakal  berlangsung mulai dari bulan Juli, Agustus, hingga September 2023.

"Namun, BPBD melihat untuk bulan Juni dan Juli, bencana kekeringan tak akan begitu parah lantaran masih terjadi turun hujan meski intensitasnya sangat rendah," jelasnya.

Justru, sebut dia, BPBD mewaspadai puncak kekeringan yang diprediksi terjadi Agustus hingga September.

"Yang paling kita waspadai justru saat puncak musim kemarau, diperkirakan menurut BMKG terjadi Juli, Agustus hingga September," sebutnya.

Selain masalah kekurangan air bersih, sebut Dedi, El Nino ini berpotensi menyebabkan kekeringan lahan pertanian, bencana kebakaran rumah, serta lahan dan hutan.

Pasalnya, berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) mencatat kekeringan lahan pertanian berpotensi terjadi di 6 Kecamatan yakni Sindangkerta, Saguling, Cipongkor, Cipatat, Cihampelas, dan Batujajar dengan potensi jumlah luas lahan yang terdampak 1.299 hektar.

"Sedangkan untuk potensi bencana kebakaran. Saat ini kami masih melakukan koordinasi dan pemetaan wilayah rawan dengan Damkar," tukasnya. *** (agus satia negara)


Editor : JakaPermana