Pakaian Bekas Impor Dilarang, Pedagang Cimol Gedebage Pilih Tutup Toko

Pedagang pakaian bekas impor di Pasar Cimol Gedebage, Kota Bandung memilih menutup toko sementara terhitung Selasa 21 Maret. Keputusan diambil setelah kebijakan pemerintah tentang larangan pakaian bekas impor keluar.

Pakaian Bekas Impor Dilarang, Pedagang Cimol Gedebage Pilih Tutup Toko
Pedagang pakaian bekas impor di Pasar Cimol Gedebage, Kota Bandung memilih menutup toko sementara terhitung Selasa 21 Maret. Keputusan diambil setelah kebijakan pemerintah tentang larangan pakaian bekas impor keluar./yogo triastopo

INILAHKORAN, Bandung - Pedagang pakaian bekas impor di Pasar Cimol Gedebage, Kota Bandung memilih menutup toko sementara terhitung Selasa 21 Maret. Keputusan diambil setelah kebijakan pemerintah tentang larangan pakaian bekas impor keluar.

"Ini penutupan kami inisiatif dari pedagang. Kalau pedagang eceran memang tidak ada larangan, cuma karena ada dampak kemarin, dan supaya masalah bisa reda, makanya kami tutup nanti akan buka lagi," kata Ketua Paguyuban Pasar Cimol Gedebage Rusdianto, Rabu 22 Maret 2023.

Menurut Rusdianto, larangan untuk menutup kios tidak ada. Namun, para pedagang berinisiatif agar suasana lebih dapat adem dan tenang. Itu dilakukan setelah petugas dari Kemendag dan kepolisian menyita beberapa bal pakaian bekas impor. 

"Sejak larangan pakaian bekas impor, petugas dari Kemendag dan Polda Jawa Barat telah datang dan menyita beberapa bal pakaian bekas impor. Peristiwa inilah yang membuat resah para pedagang," ucapnya. 

Rusdianto mengemukakan, terdapat 1.100 lebih kios pedagang yang menggantungkan hidup ke usaha pakaian bekas impor. Namun, sejak pelarangan pakaian bekas impor pedagang sudah tidak mendapatkan suplai barang. 

Rusdianto berharap, pemerintah dapat mencari solusi masalah yang dihadapi para pedagang agar dapat berusaha seperti sedia kala. Pihaknya pun berharap larangan pakaian bekas impor memiliki batas waktu tertentu.

"Kalau sehari tidak jualan, sehari tidak bisa makan. Ini kami jualan tidak mencari penghasilan yang wah-wah. Yang penting bisa memperpanjang hidup saja. Kami berharap kami para pedagang eceran agar dapat berjualan seperti biasa," ujar dia. *** (yogo triastopo) 


Editor : JakaPermana