Tragedi Curug Kembar, Ini Kesulitan TIM SAR Evakuasi Pelajar SMP IT Al Hikmah yang Hanyut

Proses evakuasi korban hanyut berinisial A usia 15 tahun yang merupakan pelajar SMP IT Al-Hikmah Kota Depok di aliran Sungai Cigamenung Agricon, Desa Batulayang, Cisarua, Kabupaten Bogor terkendala cuaca ekstrem.

Tragedi Curug Kembar, Ini Kesulitan TIM SAR Evakuasi Pelajar SMP IT Al Hikmah yang Hanyut
Petugas Tim SAR mengalami kesulitan mengatasi cuaca ekstrem untuk melakukan evakuasi pelajar SMP IT Al Hikmah Kota Bogor yang hanyut di Curug Kembar, Kabupaten Bogor.

INILAHKORAN, Cisarua – Proses evakuasi korban hanyut berinisial A usia 15 tahunyang merupakan pelajar SMP IT Al Hikmah Kota Depok di aliran Sungai Cigamenung Agricon, Desa Batulayang, Cisarua, di Curug Kembar, Kabupaten Bogor terkendala cuaca ekstrem.

“Saat ini, 70 lebih anggota Tim SAR gabungan terkendala cuaca ekstrem yaitu hujan yang sangat deras,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, Aris Nujatmiko di sekitar Curug Kembar tentang proses evakuasi pelajar SMP IT Al Hikmat Kota Depok itu, kepada wartawan, Kamis, 13 Oktober 2022.

Karena itu, menurutnya, Tim SAR butuh kehati-hatian dalam penulusuran sungai dalam upaya menemukan dan mengevakuasi siswa SMP IT Al Hikmah Kota Depok yang jadi korban tragedi di Curug Kembar itu.

Baca Juga : GelarTracking dan Makan Korban, Rupanya SMP IT Al-Hikmah Tidak Membeli Tiket Masuk Curug Kembar

Aris Nurjatmiko menuturkan bahwa 70 anggota Tim SAR gabungan dibagi ke dalam lima titik. Setiap titik, jaraknya 2 km hingga Bendungan Katulampa, Kota Bogor.

“Anggota Tim SAR kami bagi ke lima titik, termasuk Bendungam Katulampa Kota Bogor. Selain itu, tim Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok juga menjaga di Sungai Ciliwung Kota Depok sebagai wilayah hilir dari Sungai Cigamenung,” tutur Aris Nurjatmiko.

Agar tidak ada lagi korban hanyut atau bencana alam lainnya, khususnya yang dialami para pelajar, dia pun mengimbau agar pihak sekolah meniadakan kegiatan out bound, terutama di lokasi yang rawan akan bencana alam.

Baca Juga : Tiga dari Empat Pelajar SMP IT Al-Hikmah Depok Yang Hanyut Ditemukan Dalam Kondisi Meninggal

“Hingga tanggal 15 Oktober atau seminggu kedepan, sesuai prakiraan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bogor memasuki musim cuaca ekstrim seperti hujan deras, angin kencang dan petir,” katanya.

Halaman :


Editor : Zulfirman