Warga Desa Kertamulya Padalarang Tolak Pembangunan Tower Sinyal Kereta Cepat Jakarta Bandung

Rencana PT KCIC untuk membangun tower sinyal Kereta Cepat Jakarta Bandung di Kampung Pabrik Tahu RT 01/RW 08, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang kembali menuai permasalahan serius lantaran dampak negatif yang ditimbulkan.

Warga Desa Kertamulya Padalarang Tolak Pembangunan Tower Sinyal Kereta Cepat Jakarta Bandung
Rencana pembangunan tower untuk sistem persinyalan Kereta Cepat Jakarta Bandung tersebut terlalu berdekatan permukiman warga Padalarang dan dikhawatirkan bakal menimbulkan berbagai dampak negatif. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Rencana PT KCIC untuk membangun tower sinyal Kereta Cepat Jakarta Bandung di Kampung Pabrik Tahu RT 01/RW 08, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang kembali menuai permasalahan serius lantaran dampak negatif yang ditimbulkan.

Pasalnya, rencana pembangunan tower untuk sistem persinyalan Kereta Cepat Jakarta Bandung tersebut terlalu berdekatan permukiman warga Padalarang dan dikhawatirkan bakal menimbulkan berbagai dampak negatif.

Terlebih, selama ini warga Padalarang belum melihat kajian lingkungan serta mendapatkan sosialisasi resmi proyek tower Kereta Cepat Jakarta Bandung tersebut. 

Baca Juga : Penurunan Harga BBM Disambut Baik Warga Kota Bandung

Berdasarkan pantauan INILAHKORAN, jarak antara proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung hanya berjarak sekitar 5 meter dari rumah warga. Meski begitu, pihak kontraktor saat ini pihak kontraktor, yakni PT Wijaya Karya (Wika) baru melakukan cut and fill untuk membangun pondasi tower.

"Kami dengan tegas menolak rencana pembangunan tower sinyal di sini. Sebab, letaknya terlalu dekat dengan rumah," kata Ruhimat (27) salah seorang warga ditemui di kediamannya, Selasa 3 Januari 2022.

"Kami minta agar PT KCIC dan WIKA selaku pelaksana proyek bisa mencari lahan lain untuk pembangunan tower tersebut," sambungnya.

Baca Juga : Tolak Perppu Nomor 2/2022, FSPMI KBB: Aturan Itu Rugikan Buruh

Menurutnya, dengan adanya tower sistem persinyalan tersebut membuat ratusan warga yang tinggal di sekitar pembangunan tower itu harap-harap cemas lantaran adanya kemungkinan potensi bahaya yang bakal ditimbulkan. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani