Dampak Pengurangan Jam Operasional Pengangkutan ke TPA Sarimukti Tuai Persoalan Baru, Penumpukan Sampah Terjadi di Sejumlah Titik di KBB

Langkah pemerintah melakukan pengurangan jam operasional pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti kembali menuai persoalan baru.

Dampak Pengurangan Jam Operasional Pengangkutan ke TPA Sarimukti Tuai Persoalan Baru, Penumpukan Sampah Terjadi di Sejumlah Titik di KBB
Langkah pemerintah melakukan pengurangan jam operasional pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti kembali menuai persoalan baru./Agus Satia Negara

INILAHKORAN, Ngamprah - Langkah pemerintah melakukan pengurangan jam operasional pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti kembali menuai persoalan baru.

Pasalnya, akibat pengurangan jam operasional TPA Sarimukti tersebut mengakibatkan sampah mengalami penumpukan di sejumlah titik seperti di tempat penampungan sementara (TPS) yang ada di sejumlah pasar tradisional, diantaranya di Pasar Tagog Padalarang dan Pasar Panorama Lembang.

"Adanya pengurangan jam operasional sangat berpengaruh pada pengangkutan. Jadinya, pengangkutan dari setiap TPS lebih pendek," kata Kepala Sub-Bagian Tata Usaha UPT Kebersihan KBB, Sahria kepada wartawan belum lama ini.

Baca Juga : Banyak Warga Kab Bandung Korban Bank Emok Jadi TKW Ilegal Bermasalah di Luar Negeri

Ia menjelaskan, pada tahun 2022, jam operasional TPA Sarimukti dimulai dari pukul 03.00 WIB sampai 21.00 WIB. Sedangkan pada tahun 2023 dikurangi, dari pukul 05.00 WIB hingga 17.00 WIB.

"Sampah yang biasanya diangkut ke TPA Sarimukti mencapai sekitar 160 ton per hari. Sejak jam operasional dikurangi paling rata-rata hanya 90 ton per hari yang bisa terangkut," jelasnya.

Kondisi tersebut diperparah dengan belum terpecahkannya persoalan kondisi landasan yang berada area TPA Sarimukti.

Baca Juga : Proses Hukum WNA Australia Ludahi Imam Masjid di Bandung Diserahkan ke Imigrasi

"Pada musim hujan seperti sekarang, pembuangan jadi terhambat menyebabkan terjadinya antrean truk," ucapnya.

Halaman :


Editor : JakaPermana