Disnakertrans Jabar dan Perum Bulog Berduet Selesaikan Kebutuhan Sembako Buruh

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi berharap, kolaborasi dengan Perum Bulog melalui program Rumah Pangan Kita (RPK) dapat menuntaskan kebutuhan buruh atau pekerja akan sembako.

Disnakertrans Jabar dan Perum Bulog Berduet Selesaikan Kebutuhan Sembako Buruh
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi berharap, kolaborasi dengan Perum Bulog melalui program Rumah Pangan Kita (RPK) dapat menuntaskan kebutuhan buruh atau pekerja akan sembako./ilustrasi
INILAHKORAN, Bandung - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi berharap, kolaborasi dengan Perum Bulog melalui program Rumah Pangan Kita (RPK) dapat menuntaskan kebutuhan buruh atau pekerja akan sembako.
Taufik mengatakan, bila beban buruh akan kebutuhan pokok yang memiliki harga terjangkau dapat dibantu. Tentunya akan meningkatkan kesejahteraan mereka, mengingat mayoritas pengeluaran diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan pokok harian.
Guna mewujudkannya, pihaknya akan mendorong perusahaan untuk bekerjasama dengan Perum Bulog dalam menyediakan koperasi atau toko kebutuhan pokok, dimana suplainya langsung oleh Bulog sehingga harganya dapat terjangkau dan lebih murah ketimbang di pasaran.
"Buruh formal yang tercatat di Jawa Barat itu ada 10 juta orang dan mereka punya keluarga. Jika dapat mengurangi beban buruh dalam mendapatkan kebutuhan pokok, Insya Allah buruh akan sejahtera. Kita mendorong perusahaan kerjasama dengan Bulog, untuk menyediakan kebutuhan pokok dimana didapatnya lebih murah daripada di pasar. Otomatis pengeluaran buruh akan kebutuhan pokok berkurang. Dari sisi pemerintah, ini mengurangi inflasi. Contoh, di Bulog misal beras premium Rp8300 dan di pasar Rp10 ribu lebih, ada margin Rp2 ribu yang bisa mereka hemat. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi," ujarnya dalam Jabar Punya Informasi (JAPRI) Volume 105, di Halaman Museum Gedung Sate, Selasa (11/10/2022).
"Sejauh ini sudah lima perusahaan yang berminat. Kita harap perusahaan lain juga ikut. Untuk pembiayaannya kita gandeng lembaga perbankan maupun non perbankan, karena kerjasama Bulog ini harus cash. Tapi ini bisa diupayakan supaya bisa mengurangi tekanan terhadap buruh terhadap situasi saat ini akibat kenaikan harga BBM," sambungnya.
Sementara Wakil Pimpinan Perum Bulog Kanwil Jabar Mersi Windrayani menjelaskan, pihaknya memang tengah menggeser imej untuk lebih komersial. Sekaligus mengajak masyarakat untuk menjadi pelaku usaha lewat RPK, dengan prosedur keanggotaan yang mudah.
"Ini tujuannya memang utk mengajak masyarakat menjadi enterpreneur, outletnya milik mereka dan dibina oleh kita. Jaringan distribusi kita sudah ada sembilan wilayah, untuk kebutuhan sembako seperti beras, gula, minyak dan lain-lain. Termasuk dengan perusahaan ataupun koperasi juga akan kita dukung dengan menyediakan produk murah dan sehat. Syaratnya juga mudah, melalui sistem aplikasi kita. Kalau badan usaha diperlukan SIUP, koperasi ada syarat lain, sedangkan masyarakat hanya keterangan dari RT dan RW saja. Jadi gampang untuk menjadi sahabat RPK," tutupnya. (Yuliantono)


Editor : JakaPermana