DP3A Kota Bandung : Masyarakat Harus Berani Melapor Apabila Terjadi Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Pemkot Bandung mendorong masyarakat berani melapor apabila mengetahui tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak seiring kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Bandung mengalami peningkatan.

DP3A Kota Bandung : Masyarakat Harus Berani Melapor Apabila Terjadi Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

INILAHKORAN, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendorong masyarakat berani melapor apabila mengetahui tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak seiring kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Bandung mengalami peningkatan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung Uum Sumiati mengatakan, kekerasan terhadap anak dan perempuan merupakan fenomena gunung es. Yaitu masih terdapat kasus di bawah yang beluk muncul. Penyebabnya, ketakutan dari korban untuk melapor, ketidaktahuan atau harus membayar.

"Sekarang kita edukasi masyarakat bahwa harus berani melapor kalau terjadi kekerasan. Dari sisi angka ada kenaikan," kata Uum Sumiati, Kamis 16 Februari 2023.

Baca Juga : Pangdam III Siliwangi Sebut Ketahanan Ekonomi Sebagai Pilar Penting Ketahanan Indonesia

Namun, Uum menyebut kenaikan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan jangan dilihat dari sisi negatif selalu. Uum menuturkan, fakta tersebut dapat memperlihatkan bahwa masyarakat memiliki keberanian melaporkan apabila terjadi sesuatu.

"Kalau tidak melaporkan, pelaku nyaman nyaman saja. Kalau sudah melapor pasti ada tindaklanjut dari pelaporan itu dari kita PPA, kalau cukup berat bisa sampai ke APH," ucapnya. 

Uum menambahkan, kasus kekerasan pada anak dan perempuan pada Januari lalu mencapai puluhan. Sedangkan pada 2022 mengalami kenaikan. Namun, terdapat kasus dari warga yang bukan berdomisili Kota Bandung dan sebagian hanya berkonsultasi. 

Baca Juga : Ironis, Bangunan Sekolah Rusak, Siswa SD Negeri Cibacang 2 Dihantui Rasa Khawatir 

"Puluhan ada Januari tahun lalu, lumayan ada kenaikan juga. Kasus kekerasan perempuan dan anak banyak terjadi di level keluarga, dengan pelaku orang terdekat maupun dari luar," ujar dia. *** (yogo triastopo) 


Editor : Ahmad Sayuti