Ini Kisah Perjuangan Guru Saripudin Tegakkan Pendidikan di Pandeglang Banten

Perjuangan menegakkan pendidikan dilakoni Saripudin. Di Kampung Kamancing, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, guru itu keras berjuang dan harus menghadapi banyak rintangan.

Ini Kisah Perjuangan Guru Saripudin Tegakkan Pendidikan di Pandeglang Banten
Saripudin merupakan sosok guru berusia 31 tahun yang sudah mengajar selama 6 tahun. Dia memberikan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Bina Ihsani Kamancing, Pandeglang, Banten. (okky adiana)

INILAHKORAN, Bandung - Perjuangan menegakkan pendidikan dilakoni Saripudin. Di Kampung Kamancing, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, guru itu keras berjuang dan harus menghadapi banyak rintangan.

Saripudin merupakan sosok guru berusia 31 tahun yang sudah mengajar selama 6 tahun. Dia memberikan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Bina Ihsani Kamancing, Pandeglang, Banten.

Untuk ke daerah di pedalaman Pandeglang, Banten itu Saripudin berjalan kaki dan bisa menempuhnya sekitar 4 jam dari pusat Kota Serang. Memilih sebagai guru dia menjadikan profesi pendidikan sebagai jalan hidupnya untuk mengabdi bagi umat, agama, dan bangsa.

Baca Juga : Bersiaplah, Dishub Kota Bandung Akan Uji Coba Dua Arah Flyover Jalan Jakarta-Supratman

Untuk menuju sekolah, Saripudin setiap harinya harus menempuh jarak 10 kilometer. Jika menggunakan motor, cukup memakan waktu perjalanan selama 30 menit. Namun, dia kerap harus berjalan kaki. Berjalan kaki selama 2 jam pasti dihabiskan untuk menyusuri sawah dan hutan belantara.

"Tantangannya paling hanya jalan (akses). Kalau ke sekolah dan nggak hujan, saya pasti melewati sungai, biasanya saya palai motor. Kalau hujannya besar, saya pasti berenang dan bajunya dimasukin plastik dulu lalu dilempar," jelas Saripudin saat menerima penghargaan guru pengabdi Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Hotel eL Royale, Rabu 24 Agustus 2022.

Untuk menghidupi keluarganya, selain guru honorer, dia juga terpaksa menjual madu. Dari berjualan madu, dalam seharu dia bisa mendapatkan uang sebesar Rp50-100 ribu. 

Baca Juga : Diskominfo Ajak Warga Kota Bandung Tunjukan Kemampuan Lewat Lomba Inovasi SCBD, Pememang bisa Dapat Uang Jutaan.

Sejak kecil, Saripudin memang tidak bisa lepas dari mengajar. Dia diamanati almarhumah neneknya semenjak sekolah dasar. Sehingga, ia terus menekuni di bidangnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani