Keteladanan yang Hilang

MAKIN hari kita merasakan negeri ini sudah kehilangan keteladanan. Orang-orang yang hendak ditinggikan, malah memberi contoh buruk kepada masyarakat. Bagaimana mungkin kita menghindari kehebohan?

Keteladanan yang Hilang

MAKIN hari kita merasakan negeri ini sudah kehilangan keteladanan. Orang-orang yang hendak ditinggikan, malah memberi contoh buruk kepada masyarakat. Bagaimana mungkin kita menghindari kehebohan?

Saat ini, yang ramai jadi pergunjingan, adalah soal pesta ulang tahun Ricardo Gelael, pengusaha pemilik KFC. Ulang tahunnya di salah satu kawasan di Jakarta, dihadiri cukup banyak orang. Tentu orang-orang terkenal.

Dua di antaranya yang patut disebut adalah Raffi Ahmad dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Acara tersebut menunjukkan tanda-randa tak melakukan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga : Sikap Kami: Ironisme Wahid

Tak perlu kita sebut Gading Marten, Anya Geraldine, atau figur-figur lainnya. Tapi, tak bisa kita melepaskan begitu saja nama Raffi Ahmad dan Ahok. Karena, mereka memiliki kewajiban moral untuk mematuhi protokol kesehatan.

Raffi baru saja dipercaya pemerintah menjadi kalangan milenial pertama yang mendapatkan vaksin. Ironisnya, belum 24 jam divaksin, dia sudah tampak berkumpul di acara ulang tahun mantan pereli, ayah pembalap Sean Gelael itu.

Ahok pun sama saja. Sebagai salah seorang politisi paling dekat dengan Presiden Joko Widodo, Komisaris Utama Pertamina itu semestinya mengamankan kebijakan presiden. Tapi, aksinya bernyanyi di acara itu tanpa masker, menunjukkan betapa tak siapnya dia menjadi teladan.

Baca Juga : Sikap Kami: Bola di Tangan Orang Tua

Lalu, bagaimana pemerintah akan sukses mengkampanyekan gerakan 3 M jika yang diduga melanggar adalah orang-orang dekat Istana sendiri? Yang memberikan contoh buruk adalah beberapa orang yang dekat dengan presiden?

Halaman :


Editor : Bsafaat