Kinerja Kadisdik Kabupaten Cirebon Dievaluasi, Komisi IV Beda Pendapat 

Mendekati 7 tahun Asdullah Anwar menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon ternyata memunculkan berbagai reaksi. Berbagai komentar bermunculan, baik dari kalangan LSM maupun masyarakat di lapangan. Masyarakat kebanyakan menilai, tidak ada hasil yang signifikan dari pencapain Asdullah selama menjadi Kadisdik Kabupaten Cirebon.

Kinerja Kadisdik Kabupaten Cirebon Dievaluasi, Komisi IV Beda Pendapat 
Foto: Maman Suharman

INILAH, Cirebon - Mendekati 7 tahun Asdullah Anwar menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon ternyata memunculkan berbagai reaksi. Berbagai komentar bermunculan, baik dari kalangan LSM maupun masyarakat di lapangan. Masyarakat kebanyakan menilai, tidak ada hasil yang signifikan dari pencapain Asdullah selama menjadi Kadisdik Kabupaten Cirebon.

Dari kalangan dewan, terutama Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon pun masih berbeda pendapat. Anggota Komisi IV Siska Karina meminta supaya evaluasi tahun ini untuk kinerja Asdullah lebih dimatangkan lagi. Menurutnya, selama ini banyak program yang dicanangkan tidak berjalan efektif. 

"Kalau Kadisnya tahun ini masih bertahan, tolong evaluasinya lebih detail dan maksimal supaya pelaksanaan programnya bisa berjalan. Kalaupun diganti, penggantinya harus bisa bekerja maksimal dan punya inovasi yang bagus untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Cirebon," ungkap Siska, Selasa (23/2/2021).

Baca Juga : Warga di Garut Mulai Mengosongkan Rumah-rumah

Dia menilai, selama ini tidak ada terobosan yang signifikan dari Kadisdik, terlebih sistim pembelajaran dimasa pandemi. Kalau hanya diberikan sistem Bahan Ajar Jarak Jauh (BAJJ), menurutnya itu bukan satu terobosan karena hasilnya tidak maksimal dirasakan siswa. Mengacu pada salah satu contoh yang sangat krusial tersebut, Siska meminta Pemkab Cirebon sesegera mungkin membenahi kinerja Disdik.

"Pembenahan ini bukan pada Kadisdiknya saja, tapi pada semua bagian, termasuk bidang SD, SMP dan PNF. Karena semuanya saling berhubungan. Saya sudah cek, saat pandemi ini saja terobosan hanya BAJJ saja. Harusnya ada terobosan lain supaya sistim pembelajaran saat pandemi bisa dirasakan siswa," jelasnya.

Siska juga mengeluhkan, adanya komplain dari beberapa sekolah terkait proyek. Kualitas bangunan dipertanyakan dan sangat kurang. Jangan sampai, anggarannya dipakai lagi tahun depan untuk sekolah yang sama. 

Baca Juga : Polresta Cirebon Bekuk Empat Anggota Geng Motor

Ironisnya, ada salah satu sekolah yang harusnya sudah direlokasi karena berada di lokasi perusahaan. Ada juga sekolah di Klayan di tengah-tengahnya terdapat Puskesmas pembantu yang akses masuknya satu gerbang dengan sekolah.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani