Harga Beras Naik, Kadisperindag Jabar Harap Pelaku Usaha Pikirkan Masyarakat

Selama kurun waktu dua bulan terakhir, harga beras di pasaran tak jua menunjukkan tanda-tanda untuk kembali normal sedia kala.

Harga Beras Naik, Kadisperindag Jabar Harap Pelaku Usaha Pikirkan Masyarakat

INILAHKORAN, Bandung – Selama kurun waktu dua bulan terakhir, harga beras di pasaran tak jua menunjukkan tanda-tanda untuk kembali normal sedia kala.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Jawa Barat Iendra Sofyan berharap para pelaku usaha dapat bersama-sama memikirkan nasib masyarakat, yang kini masih tertatih-tatih di tengah upaya untuk bangkit dalam perekonomiannya pasca pandemi Covid-19.

“Tentunya kita harus menjaga di tengah, karena pelaku usaha ini agak sulit untuk dipengaruhi atau diatur, karena disitu dunia bisnis berjalan. Tapi kami berharap, ada pemahaman yang sama dari pelaku usaha, tentunya untuk kesejahteraan masyarakat. Terlepas dari indikator inflasi, tapi yang jelas masyarakat harus tersedia dan terjangkau harganya,” ujarnya kepada INILAHKORAN baru-baru ini.

Baca Juga : Tingkatkan Literasi, GLN Gareulis Jabar Semarakkan GERCEP

Terlebih kata dia, sejatinya kenaikan harga beras tidak relevan bila mengacu pada jumlah stok yang ada di Jawa Barat pada saat ini. Mengingat hingga saat ini, jumlah ketersediaan baik yang diproduksi dalam Jabar maupun dari luar relatif terjaga.

“Berdasarkan data dan informasi, bahwa secara produksi ketersediaan bahan pokok baik yang didalam Jabar maupun luar, secara prinsip terjaga sampai sejauh ini,” ucapnya.

Sementara Asep pedagang beras di Pasar Kosambi, Kota Bandung, menuturkan rerata kenaikan beras antara Rp500 hingga seribu rupiah. Kenaikan ini kata dia, disinyalir karena kurangnya pasokan dari produsen ke pasar.

Baca Juga : Ketua Kodrat Jabar Dedi Taufik Berharap Tarung Derajat Kian Mendunia

 “Harga beras kenaikan rata-rata Rp500 sampai seribu. Ada yang tetap (harga), ada yang naik tergantung jenisnya. Tetapi rata-rata naik. Ini karena pasokan kurang, jadi susah. Ketika pasokan ada, harga naik,” terangnya.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti