Sahur Berdarah di Kabupaten Sukabumi, Ponakan Beraksi, Dua Paman di Cibadak Meregang Nyawa

Sahur berdarah di Kabupaten Sukabumi tak hanya menelan korban Nano Supriatno. Kakaknya, Tato Supriatno pun ikut meninggal dunia.

Sahur Berdarah di Kabupaten Sukabumi, Ponakan Beraksi, Dua Paman di Cibadak Meregang Nyawa
Polisi memasang garis polisi dalam peristiwa sahur berdarah di Kabupaten Sukabumi. AR tega menghabisi pamannya sendiri, Nano Supriatno di Kecamatan Cibadak, Sukabumi.

INILAHKORAN, Sukabumi – Sahur berdarah di Kabupaten Sukabumi tak hanya menelan korban Nano Supriatno. Kakaknya, Tato Supriatno pun ikut meninggal dunia.

Hanya saja, jika Nano Supriatno meninggal dunia karena ditusuk oleh AR yang tak lain adalah keponakannya, tak demikian halnya dengan Tato Supriatno. Tato, dalam peristiwa sahur berdarah di Kabupaten Sukabumi itu diduga meninggal karena serangan jantung.

Peristiwa sahur berdarah di Kabupaten Sukabumi yang menewaskan Nano Supriatno diduga terjadi karena cekcok mulut antara keduanya. Percekcokan itu terjadi tak lama setelah Nano baru saja sahur untuk melaksanakan ibadah puasa.

Baca Juga : Sahur Berdarah di Kabupaten Sukabumi, Ponakan Tega Habisi Pamannya Sendiri di Cibadak

Melihat AR dan Nano terlibat cekcok mulut, kakak korban yakni Tato Supriatno mencoba melerai.

Namun, tiba-tiba AR mengeluarkan sebilah pisau yang kemudian menusukannya ke beberapa bagian tubuh Nano. Akibatnya korban meninggal dunia di tempat.

Sementara Tato yang terkejut melihat adiknya ditusuk keponakannya langsung tak sadarkan diri dan akhirnya ikut meninggal dunia di lokasi.

Baca Juga : Sahur Berdarah di Kabupaten Sukabumi, Ini Pemicu Ponakan Tega Habisi Pamannya Sendiri

Kapolsek Cibadak, Kompol Ridwan Ishak mengatakan dari keterangan beberapa saksi Nano tewas akibat ditusuk oleh pelaku, sementara kakak korban yakni Tato meninggal diduga terkena serangan jantung akibat terkejut melihat adiknya dibunuh secara sadis oleh tersangka.

Halaman :


Editor : Zulfirman