Sahur Berdarah di Kabupaten Sukabumi, Begini Cerita Warga, Dikira Maling Ternyata...

Sahur berdarah di Kabupaten Sukabumi memicu perhatian tetangga korban di Cibadak. Bagaimana kejadian versi mereka?

Sahur Berdarah di Kabupaten Sukabumi, Begini Cerita Warga, Dikira Maling Ternyata...
Polisi memasang garis polisi dalam peristiwa sahur berdarah di Kabupaten Sukabumi. AR tega menghabisi pamannya sendiri, Nano Supriatno di Kecamatan Cibadak, Sukabumi.

INILAHKORAN, Sukabumi – Sahur berdarah di Kabupaten Sukabumi memicu perhatian tetangga korban di Cibadak. Bagaimana kejadian versi mereka?

Tetangga korban, M Farhan Nugraha, mengaku saat kejadian sahur berdarah di Kabupaten Sukabumi itu berada di sekitar lokasi. Dia pun membeberkan kesaksiannya.

Menurut M Farhan Nugraha, pada awalnya dia mendengar ada kegaduhan di rumah Nano Supriatno. Tapi, dia sempat menduga kegaduhan itu bukan cekcok berujung pembacokan yang menyulut peristiwa sahur berdarah di Kabupaten Sukabumi itu.

Baca Juga : Sahur Berdarah di Kabupaten Sukabumi, Ponakan Beraksi, Dua Paman di Cibadak Meregang Nyawa

Farhan sempat menduga bahwa kegaduhan itu disebabkan karena adanya dugaan pencurian. Tapi, setelah dilihat, ternyata ada peristiwa pembunuhan yang merenggut nyawa Nano Supriatno.

Lebih lanjut ia menyebutkan tersangka AR masuk ke rumah korban dengan menggunakan buff atau kain penutup wajah dan memakai helm. 

Mendengar adanya kegaduhan warga sekitar pun langsung berdatangan ke lokasi. Mereka melihat Nano Supriatno serta Tato Supriatno sudah tergeletak di lantai.

Baca Juga : Sahur Berdarah di Kabupaten Sukabumi, Ini Pemicu Ponakan Tega Habisi Pamannya Sendiri

Warga yang melihat AR hendak melarikan diri kemudian langsung menangkapnya. “Untuk pemicunya saya tidak tahu, kemungkinan ada permasalahan keluarga,” katanya.

Halaman :


Editor : Zulfirman