Sahur Berdarah di Kabupaten Sukabumi, Begini Cerita Warga, Dikira Maling Ternyata...

Sahur berdarah di Kabupaten Sukabumi memicu perhatian tetangga korban di Cibadak. Bagaimana kejadian versi mereka?

Sahur Berdarah di Kabupaten Sukabumi, Begini Cerita Warga, Dikira Maling Ternyata...
Polisi memasang garis polisi dalam peristiwa sahur berdarah di Kabupaten Sukabumi. AR tega menghabisi pamannya sendiri, Nano Supriatno di Kecamatan Cibadak, Sukabumi.

Emosi AR tersulut karena korban Nano Supriatno kerap menyampaikan hal-hal yang membuat keponakannya tersebut tersinggung.

Nano yang baru saja sahur untuk melaksanakan ibadah puasa, tidak terima dengan ulah keponakannya itu. Akhirnya terjadi cekcok mulut antara keduanya.

Melihat AR dan Nano terlibat cekcok mulut, kakak korban, yakni Tato Supriatno mencoba melerai. Tapi, upayanya jadi sia-sia,

Baca Juga : Pembacok Bocil di Unsika Diringkus Tim Sanggabuana, Rupanya Masih di Bawah Umur

Tiba-tiba AR mengeluarkan sebilah pisau dan kemudian menusukannya ke beberapa bagian tubuh Nano Supriatno. Akibatnya korban meninggal dunia di tempat.

AR sendiri pada akhirnya diamankan aparat Polsek Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Dia terlebih dulu dikepung dan ditangkap warga Kampung Babakan Anyar, Kecamatan Cibadak, dalam peristiwa sahur berdarah di Kabupaten Sukabumi itu, tak lama setelah menghabisi Nano Supriatno.***

Baca Juga : Terungkap!Ternyata Begini Kronologis Pria Sukabumi Dihabisi Mbah Slamet di Banjarnegara

Halaman :


Editor : Zulfirman