Terus Merugi, Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta PHK 275 Buruh 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar Teppy Wawan Dharmawan mengungkapkan, surat pemberitahuan PHK yang diajukan Pabrik Sepatu Bata telah diterima Pemerintah Kabupaten Purwakarta.

Terus Merugi, Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta PHK 275 Buruh 
Berdasarkan informasi dari Disnakertrans Purwakarta, Pabrik Sepatu Bata melakukan PHK terhadap karyawannya karena perusahaan terus merugi. Maka dari itu, tidak ada pilihan lain selain PHK, dimana dilakukan secara bertahap. (net)

INILAHKORAN, Bandung - Sebanyak 275 buruh mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK) imbas ditutupnya Pabrik Sepatu Bata.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar Teppy Wawan Dharmawan mengungkapkan, surat pemberitahuan PHK yang diajukan Pabrik Sepatu Bata telah diterima Pemerintah Kabupaten Purwakarta.

"Kami dapat tembusan, data terakhir, ada 275 karyawan terkena PHK di Pabrik Sepatu Bata," tulis Teppy dalam pesan singkatnya, Senin 6 Mei 2024.

Baca Juga : Pembunuhan Waria di Palabuhanratu, Tiba-tiba Ceceu Datang Bawa Pisau Ajak Hubungan Badan

Dia mengatakan berdasarkan informasi dari Disnakertrans Purwakarta, Pabrik Sepatu Bata melakukan PHK terhadap karyawannya karena perusahaan terus merugi. Maka dari itu, tidak ada pilihan lain selain PHK, dimana dilakukan secara bertahap.
 
"Karena memang perusahan Pabrik Sepatu Bata sudah terus merugi, jadi secara bertahap sudah ada pengurangan karyawan," sambungnya.

Menyikapi hal ini, Pemprov Jabar kata Teppy tetap mendorong perusahaan agar Pabrik Sepatu Bata tetap memberikan hak karyawan yang terkena PHK.

"Nah ini yang jadi perhatian kita, agar seluruh kewajibannya dipenuhi," harapnya.

Baca Juga : Pria Ini Bunuh Waria Ceceu di Palabuhanratu, Motifnya Bikin Geleng Kepala

Pabrik Sepatu Bata menyatakan akan memberhentikan produksi di Kabupaten Purwakarta paling lambat 1 Juni 2024 karena telah mengalami kerugian selama empat tahun terakhir atau sejak 2020 silam. (yuliantono)


Editor : Doni Ramdhani