Bangun 184 Huntap di Cileuksa dan Cisarua, Pemkab Bogor Berdayakan Pokmas

Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor akan membangun lagi hunian tetap (Huntap) di Desa Cileuksa dan Desa Cisarua, Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Bangun 184 Huntap di Cileuksa dan Cisarua, Pemkab Bogor Berdayakan Pokmas
Sebanyak 184 huntap bakal dibangun di Cisarua dan Cileuksa Kabupaten Bogor.

INILAHKORAN, Bogor - Lama tak terdengar, Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor akan membangun lagi hunian tetap (Huntap) di Desa Cileuksa dan Desa Cisarua, Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Jumlah Huntap yang akan dibangun mencapai 184 unit, dimana 84 unit di Desa Cileuksa dan 100 unit di Desa Cisarua. Proses pembangunannya akan melibatkan kelompok masyarakat (Pokmas) di Kabupaten Bogor.

"Kami akan bangun lagi Huntap di Kecamatan Sukajaya, di Desa Cisarua 100 unit dan 84 unit di Desa Cileuksa. Dimana pembangunannya dilakukan secara mandiri oleh Pokmas," kata Kepala DPKPP Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika kepada wartawan, Senin,  15 Agustus 2022.

Baca Juga : Banyak Pejabat RSUD Cibinong dan RSUD Ciawi Datangi Pengadilan Tipikor Bandung, Ada Apa?

Ajat Rochmat Jatnika menuturkan dengan dibangun secara mandiri oleh Pokmas, maka harapannya lebih cepat terbangun. Jika dibandingkan oleh penyedia jasa.

"Pembangunan Huntap atau relokasinya dilakukan secara mandiri, tidak ada lelang dan pembangunannya dikerjasamakan dengan Pokmas, hingga bisa lebih cepat pekerjaannya, terlebih DPKPP menggunakan teknologi rumah instan sederhana dan sehat (Risha)," tutur Ajat Rochmat Jatnika.

Ia menuturkan setiap pembangunan unit Huntap dan pembebasan lahannya, Pemkab Bogor menyediakan anggaran sebesar Rp 64 juta perunit.

Baca Juga : Jaksa Kejari Kota Bogor Dilaporkan Terdakwa Pencabulan ke Jamwas, Ini Penyebabnya

"Lahan ada yang beli, ada juga yang status lahannya milik pemerintah desa atau eks hak guna usaha (HGU) salah satu perkebunan, yang jelas biaya totalnya perkorban bencana alam banjir bandang dan tanah longsor tersebut sebesar Rp 64 juta perunit," tuturnya.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti