Tiga Kali Lebaran, Ribuan Pengungsi di Sukajaya Belum Tinggal di Hunian Tetap

Tiga kali Lebaran atau Hari Raya Idhul Fitri, ribuan pengungsi di Kecamatan Sukajaya dan Nanggung, Kabupaten Bogor belum juga memiliki hunian tetap (Huntap).

Tiga Kali Lebaran, Ribuan Pengungsi di Sukajaya Belum Tinggal di Hunian Tetap
Tiga Kali Lebaran, Ribuan Pengungsi di Sukajaya Belum Tinggal di Huntap
INILAHKORAN, Bandung-Tiga kali Lebaran atau Hari Raya Idhul Fitri, ribuan pengungsi di Kecamatan Sukajaya dan Nanggung, Kabupaten Bogor belum juga memiliki hunian tetap (Huntap).
Pasca bencana alam tanah longsor dan banjir bandang  1 Januari Tahun 2020 lalu, ribuan pengungsi masih tinggal di hunian sementara (Huntara) berukuran 6 x 3 meter, beralaskan tanah, berdinding gipsum dan beratapkan seng. 
Saat siang, matahari yang terik membuat udara di Huntara terasa sangat panas. Sementara, di saat malam atau musim hujan, udara dingin yang menusuk tulang dirasakan oleh korban bencana alam.
Demi memperjuangkan nasib para korban bencana alam yang masih tinggal di Huntara, para Kepala Desa (Kades) se-Kecamatan Sukajaya pun mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Bogor, mereka tak akan pulang sebelum ada kepastian kapan Pemkab Bogor akan membangun Huntap.
"Sudah tiga kali lebaran, ribuan korban bencana alam pada awal Tahun 2020 lalu masih tinggal di Huntara. Hari ini, kami beraudiensi dengan pimpinan DPRD Kabupaten Bogor berikut satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. Kalau tidak ada kepastian pembangunan Huntap, kamu tidak akan keluar dari ruangan dan pulang ke rumah, karena selama hampir 3 tahun ini, kami yang selalu menjadi sasaran tembak warga," kata Kades Pasir Madang, Sukajaya, Encep Sunarya kepada wartawan, Kamis, (29/09/2022).
Encep Sunarya mengaku heran akan langkah Pemkab Bogor dalam penangganan bencana berskala nasional, pasalnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah tiga kali ke lokasi sudah menitipkan nasib korban bencana alam ke pemerintab daerah.
"Presiden Jokowi meminta kepada pemerintah daerah agar memberi perhatian ke korban bencana alam secara manusiawi, selama enam bulan harus terbangun Huntara dan dalam kurun waktu satu tahun harus ada Huntap. Saat ini, jelang ulang tahun bencama alam ke 3, banyak warga kami yang belum tinggal di Huntap," sambung Encep Sunarya.
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Nurodin menjelaskan dari target atau total kebutuhan 4.494 unit Huntap, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat baru membangun 1.217 unit Huntap.
"Hingga akhir Tahun 2022 ini, pembangunan Huntap di Desa Sukaraksa dan Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeg dan Desa Urug, Kecamatan Sukajaya baru 1.217 unit. Oleh karena itu, butuh upaya percepatan untuk memenuhi target pembangunan 4.494 unit Huntap," jelas Nurodin.
Ia pun mendesak agar Pemkab Bogor di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun 2022, untun mengalokasikan anggaran demi membangun 1.000 unit Huntap.
"Jika tahun ini Pemkanlb Bogor menganggarkan pembiayaan pembangunan 1.000 unit Huntap, maka jumlah kebutuhan tersisa 2.227 unit Huntap. Sisa target pembangunan Huntap tersebut, bisa kita kejar di APBD Murni dan APBD-P Tahun 2023 mendatang," tambahnya.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika menjelaskan bahwa jajarannya pada tahun ini akan berupaya melakukan land clearing di 13 desa di Kecamatan Sukajaya dan Kecamatan Nanggung, dimana lahan di Desa Sukamulih dan Desa Kiara Pandak, Kecamatan Sukajaya
"Selain melakukan land clearing, kami juga mempertimbangkan untuk melakukan percepatan pembangunan Huntap," jelas Ajat Rochmat Jatnika.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto menuturkan akan memutuskan percepatan pembangunan Huntap pada esok hari, melakui rapat APBD-P Tahun 2022.
"Kami sudah mendiskusikan dan akan memastikannya besok, kami akan berusaha penuh agar korban bencana alam di Kecamatan Sukajaya dan Kecamatan Nanggung secepatnya bisa tinggal di Huntap," tutur Rudy Susmanto. (Reza Zurifwan)***


Editor : JakaPermana