Pengusaha Wisata Plangon Mengaku Izin Masih dalam Proses

Kawasan hutan plangon yang masuk dalam wilayah Kecamatan Talun dan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, ternyata tidak akan dijadikan wisata kebun binatang. Namun, akan dijadikana wilayah Mini Zoo

Pengusaha Wisata Plangon Mengaku Izin Masih dalam Proses

INILAHKORAN, Cirebon - Kawasan hutan plangon yang masuk dalam wilayah Kecamatan Talun dan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, ternyata tidak akan dijadikan wisata kebun binatang. Namun, akan dijadikana wilayah Mini Zoo

Pengakuan tersebut disampaikan Kiki, yang juga keluarga pengusaha PT. Sumber Wisata Plangon yang digadang gadang akan menggarap kawasan plangon.

Kiki mengaku semua pemberitaan di media masa yang menyebutkan kawasan Plangon akan dibangun kebun binatang, adalah hoax. Pasalnya, membangun kebun binatang diperlukan anggaran besar dan harus menempuh proses yang cukup panjang.

Baca Juga : Gempa Bumi Garut, Beberapa Bangunan di Pangandaran Alami Kerusakan

Sementara, lahan yang kabarnya akan dibangun dengan luas 10 hektare juga sampai saat ini belum pasti. Masalahnya, tidak semudah itu membebaskan lahan yang dimiliki masyarakat. Sampai saat inipun pihaknya baru membebaskan lahan sekitar 2,5 hektare. Lahan tersebut saat ini sedang diratakan untuk membuat akses jalan.

"Kalau sepuluh hektar itu hoak. Malah ada isyu sampai 70 hektar. Kami baru membebaskan dua setengah hektar, rencana mau dibuat mesjid dan rumah makan terlebih dahulu," ungkap, Minggu 28 April

Kiki menilai, selama ini banyak isyu yang tidak enak terkait investasi keluarganya di kawasan wisata Plangon. Dirinya juga mengaku paham, lahan diatas lima hektare, harus mempunyai izin Amdal dari kementerian. Untuk itu, rencanya kawasan Mini Zoo tersebut akan dibangun kurang dari lima hektare.

Baca Juga : Garut Diguncang Gempa Bumi, Puluhan Rumah Rusak

"Kalau diatas lima hektare itu harus punya izin amdal. Makanya kami hanya membangun dibawah lima hektare. Jadi ini harus diluruskan, bahwa kami tidak membangun kebun binatang, tapi Mini Zoo. Yaitu kawasan wisata yang ada berbagai macam binatang yang tidak dilindungi," akunya.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti