Kota Bandung Kian Macet, Ridwan Kamil Berharap Pemerintah Pusat Keluarkan Kebijakan Pembatasan Kepemilikan Kendaraan

Jumlah kendaraan di Kota Bandung yang disebut-sebut menyamai jumlah penduduknya menjadi pemicu kian macetnya Kota Bandung. Persoalan itupun mendapat respon sejumlah kalangan termasuk Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Kota Bandung Kian Macet, Ridwan Kamil Berharap Pemerintah Pusat Keluarkan Kebijakan Pembatasan Kepemilikan Kendaraan
Menanggapi semakin macetnya jalanan di Kota Bandung, seiring meningkatnya jumlah populasi kendaraan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap pemerintah pusat dapat menelurkan sebuah kebijakan dalam mengatur persoalan tersebut, yang diyakininya turut terjadi di daerah lain.

INILAHKORAN, Bandung- Jumlah kendaraan di Kota Bandung yang disebut-sebut menyamai jumlah penduduknya menjadi pemicu kian macetnya Kota Bandung. Persoalan itupun mendapat respon sejumlah kalangan termasuk Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Menanggapi semakin macetnya jalanan di Kota Bandung, seiring meningkatnya jumlah populasi kendaraan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap pemerintah pusat dapat menelurkan sebuah kebijakan dalam mengatur persoalan tersebut, yang diyakininya turut terjadi di daerah lain.

Ridwan Kamil mengatakan, selama di Indonesia tidak ada kebijakan pembatasan jumlah kepemilikan kendaraan, maka akan selamanya kemacetan terjadi. 

Baca Juga : Hadapi PSM Makasar, Persib Bandung Butuh Dukungan Bobotoh di Pakansari

Sehingga dibutuhkan suatu jalan tengah, dalam menyeimbangkan dinamika saat ini. Baik mengenai ketersediaan daya muat jalan, maupun ekonomi manufaktur.

"Ya tidak bisa dihindari. Politik ekonomi manufaktur kendaraan kan tidak ada pembatasan. Kalau di Singapura, ada kuotanya sehingga populasinya tetap. Penduduknya berapa, sehingga orang nge-bidding. Jadi orang di Singapura itu beli kendaraan itu beli lelang dan mobilnya," ungkapnya.

"Di kita kebijakan pusatnya tidak ada. Maka serumah bisa punya tiga. Mudah-mudahan ini jadi perhatian kita semua, khususnya kebijakan di pusat untuk menyeimbangkan juga antara ekonomi otomotif juga dengan realita lalu lintasnya,” ujarnya di Gedung Sate, Senin, 13 Februari 2023.

Terlepas dari itu, Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil mengaku bahwa pihaknya bersama para wali kota dan bupati di kawasan Bandung Raya juga turut mencari solusi yakni dengan membuat transportasi publik terintegrasi. Meski sejauh ini diakuinya memang masih belum maksimal, lantaran butuh proses yang panjang.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto