Sampah pun Menumpuk di Gedung Pemerintahan KBB sebagai Pemilik Wilayah TPA Sarimukti

Persoalan penumpukan sampah tak hanya terjadi masyarakat se-Bandung Raya, namun sebagai pemilik wilayah TPA Sarimukti, gedung pemerintahan KBB pun terdampak.

Sampah pun Menumpuk di Gedung Pemerintahan KBB sebagai Pemilik Wilayah TPA Sarimukti
Di gedung pemerintahan KBB itu penumpukan sampah tampak di depan lobi Gedung A. Sampah-sampah yang berserakan lantaran tak bisa diangkut ke TPA Sarimukti itu pun mengeluarkan bau tak sedap. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Persoalan penumpukan sampah tak hanya terjadi masyarakat se-Bandung Raya, namun sebagai pemilik wilayah TPA Sarimukti, gedung pemerintahan KBB pun terdampak.

Di gedung pemerintahan KBB itu penumpukan sampah tampak di depan lobi Gedung A. Sampah-sampah yang berserakan lantaran tak bisa diangkut ke TPA Sarimukti itu pun mengeluarkan bau tak sedap.

Sampah tersebut berasal dari beberapa kantor dinas yang ada di Gedung A gedung pemerintahan KBB. Ironisnya, penumpukan sampah tersebut sudah terjadi sejak dua pekan terakhir sebagai imbas infrastruktur TPA Sarimukti yang rusak.
 
Meski begitu, petugas kebersihan tak pernah mengangkut dan membersihkan sampah yang menumpuk di lokasi tersebut. Padahal, tumpukan sampah ada di jalan utama menuju masuk gedung pemerintahan KBB.

Baca Juga : FOTO: Produksi Bilah Istana Garuda IKN di workshop NuArt

"Udah sejak bulan puasa numpuk di sana. Kemarin sempat ada yang angkut. Tapi gak semua, jadi masih ada sisa di sana," ucap Ibah (63) salah seorang pedagang yang kerap mangkal di gedung A kepada wartawan belum lama ini.

Menurutnya, sampah tersebut biasanya rutin diangkut seminggu sekali. Namun, sejak tiga pekan terakhir ini, belum ada petugas yang secara konsisten mengangkut sampah tersebut.

Alhasil, sampah yang berada di depan gedung A ini semakin menumpuk.

Baca Juga : 36 Jamaah Calon Haji Asal KBB Gagal Berangkat Lantaran Tak Bisa Lunasi Ongkos Naik Haji

"Sedih sih, ini kan perkantoran pemerintah. Merusak pemandangan dan bau menyengat," ujarnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani