Pakar: Generasi Muda Indonesia Siap Adopsi Teknologi Baru di EV

Pengamat otomotif sekaligus akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu berpendapat, generasi muda (milenial dan generasi Z) siap menerima dan mengadopsi teknologi-teknologi baru yang nantinya disematkan di kendaraan-kendaraan masa depan termasuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Pakar: Generasi Muda Indonesia Siap Adopsi Teknologi Baru di EV
Ilustrasi/Antara Foto

Adopsi ini, lanjut Yannes, harus melibatkan pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi atau pakar dan media massa secara sistemik, masif, dan terstruktur.

"Tidak cukup sekadar pemerintah dengan para pelaku industri otomotif saja," tambah dia.

Di sisi lain, perusahaan teknologi Ericsson beberapa waktu lalu berpendapat bahwa adopsi teknologi baru untuk kendaraan listrik sangat mungkin terjadi di Indonesia, apabila 5G sudah tersedia, diikuti dengan kesiapan pabrikan otomotif dan regulasi di Tanah Air.

"Masih banyak riset dan studi yang dijalani di sektor otomotif (untuk 5G dan V2V). 5G punya kapasitas dan kecepatan yang mumpuni dan tinggi. Dengan konektivitas tersebut, bukan hal yang tidak mungkin Indonesia bisa mengadopsi hal itu," ujar Country Head Ericsson Indonesia, Jerry Soper.

"Jika perusahaan otomotif bisa segera mengadaptasi dan berinovasi dengan teknologi baru seperti 5G, sangat mungkin. Mengingat 5G akan segera tersedia di Indonesia," ujarnya melanjutkan.

Halaman :


Editor : Bsafaat