SLBN A Pajajaran Bandung Gelar Simulasi PTM Terbatas

Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah akan diberlakukan mulai tahun ajaran baru pada Juli 2021 mendatang. Pihak sekolah harus menjalankan ekstra hati-hati.

SLBN A Pajajaran Bandung Gelar Simulasi PTM Terbatas
Foto: Okky Adiana

INILAH, Bandung - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah akan diberlakukan mulai tahun ajaran baru pada Juli 2021 mendatang. Pihak sekolah harus menjalankan ekstra hati-hati.

Hal ini pun dilakukan SLBN A Pajajaran Kota Bandung. Disamping harus menjaga protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat, seorang guru juga harus memberikan arahan terkait prokesnya kepada anak-anak, apalagi seorang tunanetra.

Anak-anak tunanetra membutuhkan bimbingan dan perlakuan yang berbeda dari anak pada umumnya. Baik dalam pendidikannya ataupun juga dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. 

Baca Juga : Foto: Rapat Koordinasi BPS dan Dukcapil Seluruh Indonesia

Dalam pendidikan misalnya, seorang guru harus mempunyai kemampuan ekstra dalam menghadapi anak-anak tunanetra. Salah satunya Wakasek Kurikulum SLBN A Pajajaran Kota Bandung Rika Juwita.

Dia menjelaskan, anak-anak tunanetra dalam melakukan simulasi PTM terbatas itu seorang guru harus tahu kondisinya baik di dalam kelas maupun diluar kelas.

Semisal di dalam kelas, anak harus tahu kondisi jarak antara teman-temannya minimal satu meter, memakai masker, dan lain sebagainnya. Begitu juga saat berada di luar ruangan atau kelas, anak harus menjauhi kerumunan dan lainnya.

Baca Juga : Polisi Sumbang Sembako Warga yang Jalani Isolasi Mandiri

"Adaptasi kebiasaaan baru ini yang memang harus dikenalkan kepada anak tunanetra. Anak-anak ini kan berbeda dengan anak-anak pada umumnya, mereka kan tidak melihat," kata Rika, Selasa (8/6/2021).

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani