10 Wasiat pada Malam Pertama

Seorang Ibu memberi wasiat kepada putrinya pada malam zafaf yakni malam pertama setelah pernikahan putrinya. Dia berpesan:

10 Wasiat pada Malam Pertama
Ilustrasi/Net

Seorang Ibu memberi wasiat kepada putrinya pada malam zafaf yakni malam pertama setelah pernikahan putrinya. Dia berpesan:

"Putriku, sebuah wasiat seandainya ditinggalkan mampu mendatangkan sebuah kehormatan, tentu akan aku tinggalkan dan menjauhkan hal itu darimu. Akan tetapi, sebuah wasiat dapat mengingatkan orang yang berakal dan juga membangunkan orang yang sedang lupa.

Putriku, kamu telah meninggalkan tempat tinggalmu sekarang menuju ke sebuah tempat yang tidak kamu kenal sebelumnya, teman baru yang belum akrab, dan kamu menjadi ratu baginya. Oleh karena itu, jadilah engkau pelayan bagi suamimu, niscaya suamimu juga akan melayanimu.

Baca Juga : Rasulullah, Nabi yang Pandai Memanjakan Istri

Jagalah sepuluh wasiatku ini, maka kamu akan senantiasa dimengerti dan diingat.

Pertama dan kedua, menggaulinya dengan menerimanya apa adanya (qanaah) dan menjadi pendengar yang baik serta menaatinya. Sebab, qanaah mampu menentramkan hati, sedangkan menjadi pendengar yang baik dan menaati akan disayang oleh Allah Ta'ala.

Ketiga dan keempat, jangan sampai suamimu melihatmu dalam keadaan jelek (tidak berhias) dan jangan samapi dia mencium baumu, melainkan kamu dalam keadaan paling wangi. Lakukan itu disertai dengan niat. Jika tidak memiliki minyak wangi, maka cukup air sebagai gantinya. Sedangkan celak adalah sebaik-baik perias yang ada.

Baca Juga : Romantis, Said bin Musayyab Menikahkan Putrinya

Kelima dan keenam, buatlah jadwal khusus untuk waktu makan dan ciptakan suasana yang tenang saat dia tidur. Sebab, kelaparan yang sangat dan mendengkur saat tidur dapat membuat seseorang marah.

Halaman :


Editor : Bsafaat